Network
LINGKAR MADURA – Direktur Utama (Dirut) PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati menempati peringkat ke-17 dari 100 perempuan paling berpengaruh di dunia atau most powerful women international versi Majalah Fortune.
Dia terpilih bersama sejumlah CEO global lainnya seperti CEO GlaxoSmithKline Emma Walmsley yang menempati peringkat pertama, CEO Ping An Group Jessica Tan di peringkat kedua dan CEO Banco Santander Ana Botin di peringkat ketiga.
Majalah Fortune menyebutkan memilih Nicke Widyawati sebagai perempuan paling berpengaruh di dunia ini karena kemampuannya melewati tantangan triple shock saat memimpin Pertamina.
Baca Juga: PON XX dan Peparnas XVI 2020 Papua Telan Dana Rp3.535,4 M, Untuk Apa Saja?
Sebagaimana diketahui, triple shock yaitu jatuhnya harga minyak, penurunan permintaan bahan bakar, dan tekanan nilai tukar yang dialami Pertamina selama pandemi 2020.
Karena ketiga faktor itu, Pertamina mengalami penurunan pendapatan dan laba, namun Pertamina di bawah kepemimpinannya mampu menunjukkan kondisi lebih baik dengan mencapai target produksi minyak dan gas (migas) pada paruh pertama 2021.
Selain itu, majalah bisnis global yang diterbitkan Fortune|Money ini juga mengakui bahwa Nicke Widyawati terus mendukung transisi energi Indonesia berupa Energi Baru Terbarukan (EBT) untuk memberikan energi bersih bagi Indonesia.
Terpilih sebagai perempuan paling berpengaruh di dunia, tidak begitu banyak yang mengetahui sosok Nicke Widyawati yang memiliki peran penting di perusahaan pertambangan minyak dan gas bumi milik negara ini.
