LINGKAR MADURA – Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI, Puan Maharani menyoroti adanya temuan sejumlah fasilitas kesehatan (faskes) 'nakal' yang mengakali masyarakat dengan memainkan harga tes PCR (polymerase chain reaction).
Dia menyebutkan temuan faskes 'nakal' tersebut seperti rumah sakit, klinik, dan laboratorium di Jakarta yang menetapkan harga tes PCR di atas batas tarif tertinggi yang telah ditetapkan pemerintah.
Penetapan harga tinggi tarif tes PCR di sejumlah faskes itu menurutnya dengan alasan atas penambahan komponen biaya berupa penawaran layanan premium hingga layanan hasil instan atau cepat.
Baca Juga: Biaya Tes PCR Mahal, Presiden Jokowi Minta Menkes Turunkan Harganya
Padahal, Puan Maharani menegaskan faskes tidak boleh menetapkan harga tes PCR lebih mahal dengan alasan hasil keluar lebih cepat ataupun dengan alasan-alasan lainnya. Sebab, kata dia, hasil tes keluar dalam 1x24 jam sudah merupakan instruksi dari pemerintah.
Kemudian, batas tarif harga tes PCR itu menurutnya juga sudah termasuk biaya administrasi dan jasa dokter.
Untuk itu, atas adanya temuan tersebut, dia berharap pemerintah, khususnya Kementerian Kesehatan (Kemenkes), agar memberikan teguran atau sanksi tegas terhadap faskes-faskes 'nakal' tersebut.
”Pemerintah sudah menurunkan harga tes PCR, tapi faskes di bawah mengakali rakyat dengan tambahan biaya ini dan itu. Faskes tersebut harus ditindak tegas,” kata Puan Maharani dalam keterangannya dikutip Lingkar Madura dari DPR RI pada Minggu, 22 Agustus 2021.