LINGKAR MADURA - Sebuah penelitian mengungkapkan bahwa sel-sel saluran napas pasien dengan penyakit paru-paru kronis harus ‘bersiap’ untuk infeksi oleh virus Covid-19, yang mengakibatkan gejala yang lebih parah, hasil yang lebih buruk, dan kemungkinan kematian yang lebih besar.
Studi yang dipublikasikan di Nature Communications, menemukan bahwa penyakit paru-paru kronis menyebabkan perubahan genetik dalam susunan molekuler dari berbagai sel, termasuk sel epitel yang melapisi paru-paru dan saluran udara.
Perubahan tersebut memungkinkan SARS-CoV-2, virus yang menyebabkan Covid-19, masuk ke dalam tubuh, mereplikasi dan memicu respons imun yang tidak terkendali yang mengisi paru-paru dengan cairan dan seringkali mengakibatkan pasien membutuhkan respirator dan rawat inap yang lama.
Baca Juga: Kenali Jenis Imunisasi untuk Anak Sesuai Umur dan Waktu Pemberiannya
Baca Juga: Kasus Video Syur Gisel dan Nobu Memasuki Babak Baru, Dua Penyebar Video Gisel Didenda 50 Juta
"Hasil kami menunjukkan bahwa pasien dengan penyakit paru-paru kronis secara molekuler prima untuk lebih rentan terhadap infeksi oleh SARS-CoV-2," kata Nicholas Banovich, Associate Professor di Translational Genomics Research Institute, sebuah lembaga penelitian genomik nirlaba di Arizona, AS.
Selain itu, usia yang lebih tua, jenis kelamin laki-laki, merokok, dan penyakit penyerta seperti tekanan darah tinggi, obesitas, dan diabetes, semuanya merupakan faktor risiko Covid-19 yang diperburuk oleh penyakit paru-paru kronis, seperti Penyakit Paru Obstruktif Kronik, Penyakit Paru Interstisial.
Terutama Fibrosis Paru Idiopatik, jaringan parut progresif dan pengerasan jaringan paru-paru.