Ekspor Komoditas Pertanian ke 61 Negara, Presiden Jokowi Apresiasi Peran Petani Hingga Pengusaha

15 Agustus 2021, 06:30 WIB
Presiden Jokowi mengapresiasi pemangku kebijakan di sektor pertanian yang berupaya untuk memberi dampak bagus di tengah pandemi Covid-19 /dok. Sekretariat Kabinet RI

LINGKAR MADURA – Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) melepas ekspor komoditas pertanian yang dilakukan secara serentak dari 17 pintu dengan tujuan 61 negara pada Sabtu, 14 Agustus 2021.

Presiden mengatakan ekspor secara serentak di 17 pintu ekspor ini yaitu melalui bandar udara dan pelabuhan laut merupakan sebagai momentum penguatan ekspor komoditas pertanian dan menandai kebangkitan ekonomi di tengah pandemi Covid-19.

Untuk itu, Jokowi menyampaikan apresiasi kepada seluruh pemangku kepentingan di sektor pertanian, mulai dari hulu hingga hilir yang telah bekerja keras dalam memenuhi kebutuhan pangan nasional dan meningkatkan ekspor produk-produk pertanian.

Baca Juga: Pemerintah Tegaskan Tidak Ada Impor Beras dan PPN Sembako, Mentan Syahrul: Jangan Buat Petani Resah

”Saya ingin menyampaikan penghargaan dan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada para petani, peternak, pekebun, pelaku-pelaku usaha agribisnis, dan pemangku kepentingan pertanian lainnya, yang selama masa pandemi ini telah bekerja keras,” ujar Presiden dalam keterangannya dikutip Lingkar Madura.

Lebih lanjut, Presiden Jokowi menyebutkan sektor pertanian merupakan salah satu sektor yang mampu bertahan dari hantaman pandemi Covid-19.

Hal itu menurutnya dibuktikan bahwa ekspor pertanian di tahun 2020 mencapai Rp451,8 triliun atau naik 15,79 persen dibandingkan tahun sebelumnya yang angkanya Rp390,16 triliun.

Baca Juga: Tingkatkan Produktivitas Petani, Mentan Syahrul Dorong KUR Pertanian Terus Digulirkan

Sementara, nilai ekspor untuk periode Januari hingga Juli 2021 mencapai Rp282,86 triliun atau mengalami kenaikan 14,05 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2020 yang bernilai Rp202,05 triliun.

”Peningkatan ekspor komoditas pertanian ini berdampak pada peningkatan kesejahteraan petani juga,” ujar mantan Gubernur DKI Jakarta ini.

Selain itu, Jokowi menerangkan Nilai Tukar Petani (NTP) juga terus membaik yaitu berada di angka 99,60 pada Juni 2020. Kemudian secara konsisten NTP menurutnya juga meningkat hingga Desember 2020 mencapai 103,25 dan Juni 2021 mencapai 103,59.

Baca Juga: Bantu Produktivitas Petani, Menteri BUMN Siapkan Delapan Klaster KUR di Sektor Pertanian

”Ini sebuah kabar yang baik, yang bisa memacu semangat petani-petani kita untuk tetap produktif di masa pandemi,” ungkapnya.

Pada kesempatan itu, Kepala Negara tentunya menyambut baik ekspor komoditas pertanian berupa beras dengan salah satu negara tujuannya adalah Arab Saudi.

Namun, Presiden mengingatkan kepada jajarannya agar tetap mengutamakan pemenuhan kebutuhan pangan nasional. Dia menyebutkan stok kebutuhan dalam negeri harus sudah dipastikan benar-benar tercukupi.

Baca Juga: Makanan Halal Masih Impor, Wapres Ma'ruf Amin Percepat Pengembangan Ekonomi dan Keuangan Syariah

”Kalau memang dihitung betul beras kita ini berlebih dan mampu kita ekspor, ya ekspor saja. Artinya, ketika kebutuhan dalam negeri didahulukan, kalau hitung-hitungan ada sisa, silakan diekspor,” terangnya.

Terakhir, Presiden Jokowi juga meminta kepada jajarannya untuk terus memperkuat pasar untuk komoditas pertanian. Baik dalam negeri dan luar negeri.

”Di dalam negeri kita ajak masyarakat untuk mencintai, untuk membeli hasil-hasil pertanian kita sendiri, dan untuk mengonsumsi pangan yang sehat, produksi bangsa kita sendiri,” kata dia.

Baca Juga: Punya Potensi Besar, Indonesia-Amerika Sepakat Tingkatkan Kerjasama di Tiga Hal Ini, Apa Saja?

”Namun, pasar di luar negeri juga digarap dengan intensif dan terintegrasi, terpadu, dan mulai masuk ke pasar-pasar negara-negara non tradisional, yang ini kesempatan kita, momentum kita yang sangat baik di kala pandemi ini, sehingga potensi pasar semakin meluas,” pungkasnya.***

Editor: Moh Badar Risqullah

Sumber: Sekretariat Kabinet

Tags

Terkini

Terpopuler