Anggota TNI AU Injak Kepala Penyandang Tuli di Papua, Surya Sahetapy: Cermin Pendidikan Indonesia Darurat

- 28 Juli 2021, 13:56 WIB
Aktivis Tuli, Surya Sahetapy
Aktivis Tuli, Surya Sahetapy /Instagram/suryasahetapy

Hal itu menurutnya demi melahirkan pelayan rakyat seperti tentara, polisi, aparat hukum atau perawat yang dapat memahami orang berbeda seperti kelompok disabilitas, minoritas serta kelompok-kelompok lainnya.

”Jadi, kita harus kenalkan anak-anak dan adik-adik kita untuk berteman dengan disabilitas supaya mereka semakin peka dan mewujudkan Indonesia ramah disabilitas,” harapnya.

Baca Juga: Presiden Jokowi Dorong Lembaga Pendidikan Tinggi Berinovasi Bantu Tangani Pandemi Covid-19

Disisi lain, Surya Sahetapy tetap mengapresiasi langkah cepat pihak terkait dalam menindak dua anggota TNI AU tersebut. Disebutkan keduanya telah ditahan di Polisi Militer (PM) guna proses hukum lebih lanjut.

Akan tetapi, dia mengatakan ada hal yang lebih penting dan harus segera dilakukan yaitu perbaikan kurikulum pendidikan di Indonesia agar dapat menciptakan manusia yang memanusiakan sesamanya.

”Kasus hukum tetap berjalan, tetapi perlu ada perbaikan kurikulum pendidikan agar menciptakan manusia yang memanusiakan sesamanya,” jelasnya.

Baca Juga: Presiden Jokowi Harapkan Lulusan Kampus di Indonesia Memiliki 5 Kompetensi Ideal Ini, Apa Saja?

Terlepas dari itu, Surya Sahetapy juga menerangkan secara rinci soal adanya perspektif lain yaitu warga penyandang disabilitas itu salah karena melakukan hal yang merugikan.

Dia menjelaskan terkait hal tersebut tidak bisa menjadi pembenaran dan landasan bahwa setiap orang, apalagi aparat penegak hukum, bisa melakukan kekerasan terhadap kelompok disabilitas atau minoritas.

”Ingat pendidikan untuk disabilitas masih belum ramah di Indonesia, apalagi Indonesia timur,” ungkap pria yang juga salah satu pengurus Organisasi Gerakan Untuk Kesejahteraan Tuli Indonesia (Gerkatin).

Halaman:

Editor: Moh Badar Risqullah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x