Angka Kehamilan Tinggi Selama Pandemi COVID-19, DPR: Harus Kita Tanggapi Serius

- 29 September 2021, 13:07 WIB
Anggota Komisi VIII DPR RI Endang Maria Astuti menyoroti tingginya angka kehamilan masyarakat Indonesia. Sehingga, dia berharap pemerintah dapat menanggapinya secara serius agar tidak menggangu masa depan generasi muda.
Anggota Komisi VIII DPR RI Endang Maria Astuti menyoroti tingginya angka kehamilan masyarakat Indonesia. Sehingga, dia berharap pemerintah dapat menanggapinya secara serius agar tidak menggangu masa depan generasi muda. /dok. DPR RI

LINGKAR MADURA – Anggota Komisi VIII Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI Endang Maria Astuti menyoroti tingginya angka kehamilan masyarakat Indonesia yang terjadi selama pandemi COVID-19.

Dia menyebutkan tingginya angka kehamilan ini terjadi selama tiga bulan terakhir. Hal itu menurutnya disebabkan banyak masyarakat yang aktivitas atau kerja dari rumah selama pandemi COVID-19.

Sebagaimana berdasarkan catatan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), angka kehamilan masyarakat Indonesia berpotensi naik sekitar 400 ribu hingga 500 ribu.

Baca Juga: PPPK Guru 2021 Bermasalah, DPR: Jangan Paksa Aturan untuk Masyarakat

Potensi tersebut, menurut catatan BKKBN, salah satunya dipicu karena penggunaan alat kontrasepsi saat berhubungan intim selama pandemi COVID-19 terjadi penurunan sebesar 10 persen.

Untuk itu, dia mengatakan perlu ada upaya serius dari pemerintah dalam menangani hal tersebut. Apalagi, tingginya angka kehamilan ini paling besar terjadi pada kalangan anak-anak muda.

”Tentu masalah ini harus kita tanggapi serius,” kata Endang Maria Astuti dalam keterangannya dikutip Lingkar Madura saat Rapat Dengar Pendapat dengan Eselon I Kementerian Agama (Kemenag) pada Senin, 27 September 2021.

Baca Juga: Kemkominfo Diminta Tegas Sapu Bersih Konten Penistaan Agama, DPR: Jangan Hanya Pornografi

Apabila tingginya angka kehamilan ini dibiarkan, dia mengatakan akan mengganggu masa depan generasi muda yang seharusnya menuntut ilmu setinggi-tingginya malah terhambat karena hal tersebut.

Halaman:

Editor: Moh Badar Risqullah

Sumber: DPR RI


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x