WHO menyebut varian Delta Plus masih belum umum dan hanya menyumbang sebagian kecil dari kasus varian Delta.
Baca Juga: Primbon Jawa : Pengertian Mimpi, Sejarah dan Cara Mengatasi Mimpi Buruk
Namun dilain sisi, WHO juga mengkhawatirkan jika varian Delta Plus memiliki peningkatan kemampuan penularan dan gejala yang hampir mirip dengan varian Delta.
Varian Delta Plus sendiri adalah turunan dari varian Delta, dengan satu-satunya perbedaan yang diketahui adalah mutasi tambahan, K417N, pada protein lonjakan virus, protein yang memungkinkannya menginfeksi sel-sel sehat.
India SARS-CoV-2 Consortium on Genomics (INSACOG) memiliki beberapa kekhawatiran terhadap varian Delta Plus, diantaranya sebagai berikut :
Baca Juga: Pengobatan Covid-19 Cukup Rp150 Ribu, Dokter Faheem Younus: Jangan Buang-buang Uang
- Peningkatan transmisibilitas
- Ikatan yang lebih kuat dengan reseptor sel paru-paru
- Potensi pengurangan respons antibodi monoklonal.
Namun, sejauh ini belum ada indikator yang menunjukkan tingkat penularan varian Delta Plus dengan varian lainnya.
Untuk gejala yang dirasakan yang terinfeksi varian Delta Plus mirip dengan gejala varian Delta yaitu sesak napas, sakit perut, sakit tenggorokan, kehilangan penciuman, diare dan pilek.***