LINGKAR MADURA – Isu terorisme menjadi perbincangan hangat dalam gelaran Olimpiade Tokyo 2020. Hal itu usai penembak legendaris Korea, Jin Jong-oh mengkritik Komite Olimpiade Internasional atau International Olympic Committee (IOC) atas keikutsertaannya atlet Iran, Javad Foroughi.
Dia menyebutkan Javad Foroughi merupakan anggota Korps Pengawal Revolusi Islam atau Islamic Revolutionary Guards Corps (IRGC) yang ditetapkan sebagai organisasi teroris oleh Amerika Serikat pada 2019.
Oleh karena itu, Jin Jong-oh menyampaikan keberatannya kepada Komite Olimpiade Internasional atas keikutsertaan Javad Foroughi dalam Olimpiade Tokyo 2020.
Baca Juga: Final Bulu Tangkis Olimpiade Tokyo 2020, Greysia Polii/Apriyani Rahayu Fokus Persiapan Diri
Apalagi, Javad Foroughi yang mewakili Iran sampai meraih medali emas untuk negaranya dalam pistol udara 10 meter putra Olimpiade Tokyo 2020.
”Bagaimana teroris bisa memenangkan tempat pertama (di Olimpiade)? Itu hal yang paling absurd dan konyol,” kata Jin Jong-oh dalam keterangannya sebagaimana dilansir Lingkar Madura dari The Korean Times, Minggu, 1 Agustus 2021.
Lebih lanjut, dia menerangkan bahwa keberatannya atas keikutsertaan Javad Foroughi bukan tanpa sebab. Melainkan, kata dia, usai organisasi hak asasi manusia Iran, United for Navid, mengeluarkan pernyataan seiring kemenangan Javad Foroughi.
Jin Jong-oh menyampaikan United for Navid merilis sebuah pernyataan bahwa Javad Foroughi merupakan anggota organisasi teroris Korps Pengawal Revolusi Islam sejak dari dulu hingga sekarang.