Kiai NU Sumenep Minta Masyarakat Indonesia Ikhtiar Lahir dan Batin Hadapi Pandemi Covid-19

- 12 Juli 2021, 07:15 WIB
Ketua Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWC NU) Gapura, Sumenep, KH. Moh. Alwi
Ketua Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWC NU) Gapura, Sumenep, KH. Moh. Alwi /dok. PCNU Sumenep

LINGKAR MADURA – Ketua Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWC NU) Gapura, KH. Moh. Alwi menyampaikan pentingnya ikhtiar lahir maupun batin serta meneladani para ulama dalam menghadapi pandemi Covid-19.

Kiai Alwi menerangkan bahwa ikhtiar lahir bisa diwujudkan dengan mematuhi protokol kesehatan. Sedangkan, ikhtiar batin bisa dilakukan dengan cara mendekatkan diri kepada Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa.

”Di tengah lonjakan kasus Covid-19, kita tingkatkan ikhtiar lahir maupun batin. Ini sangat penting, mengingat keselamatan bangsa dan negara saat ini dipertaruhkan,” kata Kiai Alwi dalam keterangannya dikutip Lingkar Madura, Senin, 12 Juli 2021.

Baca Juga: Bupati Sumenep Ajak Nahdlatul Ulama Jadi Garda Terdepan Perangi Covid 19, Ini Katanya

Tidak hanya itu, Kiai Alwi juga mengingatkan kepada masyarakat untuk tetap tenang dan tidak cemas dalam menghadapi pandemi Covid-19 ini.

Sebab, ujar beliau, kepanikan dan kecemasan akan berpengaruh terhadap penurunan imunitas tubuh. Sehingga, hal itu berdampak dengan dapat lebih mudah terpapar Covid-19 ataupun virus yang lainnya.

”Saya berharap, tetap tenang, namun harus waspada dan disiplin protokol kesehatan. Sebab ini adalah bentuk kepedulian kita pada sesama di saat seperti ini,” ungkap beliau.

Lebih lanjut, Kiai Alwi menerangkan disiplin protokol kesehatan sejatinya merupakan wujud dari meneladani para ulama. Karena, para kiai dan ulama di pesantren menurutnya sangat ketat dalam menerapkan protokol kesehatan.

Baca Juga: Bupati Sumenep Mengeluarkan Surat Edaran yang Berisi 4 Himbauan untuk Masyarakat Sumenep, Simak Selengkapnya

”Ini sudah dicontohkan oleh para ulama kita dan guru-guru kita di pesantren. Kita sebagai santri, sebagai warga NU, wajib ikut guru,” tegasnya.

Kiai Alwi menerangkan dengan mematuhi protokol kesehatan sebagaimana dicontohkan para ulama menurutnya sama halnya telah menjaga sanad keguruan.

Menjaga sanad keguruan sendiri, kata beliau, sudah merupakan ciri khas yang tidak boleh dihilangkan oleh warga NU. Sebab, hal itu menurutnya merupakan salah satu jalan untuk mendapatkan ilmu yang barakah.

Beliau mencontohkan KHR. Ahmad Azaim Ibrohimy, Pengasuh Pondok Pesantren Salafiyah Syafi’iyah Sukorejo Situbondo, yang selalu memakai masker dan mematuhi protokol kesehatan di saat pandemi Covid-19.

Baca Juga: PPKM Darurat, Pemkab Sumenep Tunda Pilkades Serentak 2021

”Guru-guru kita juga memakai masker. Dari itu, saya imbau kepada masyarakat untuk ikuti protokol kesehatan dengan diniatkan patuh kepada guru-guru kita di pesantren,” pesan Kiai Alwi.

Senada juga disampaikan Wakil Ketua Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Sumenep, Kiai Muhammad Syahid Munawar. Beliau menyebutkan sebagai warga NU seharusnya meneladani para kiai dan ulama. Tidak terkecuali terkait disiplin menerapkan protokol kesehatan di tengah kondisi pandemi Covid-19.

”Sebagai warga NU, sebagai santri sudah seharusnya ikut kiai. Masak iya, kiai-kiai kita di pesantren sangat patuh terhadap protokol kesehatan, kita santrinya malah abai. Harusnya kita meneladaninya,” tuturnya.***

Editor: Moh Badar Risqullah

Sumber: Pemkab Sumenep


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah