6 Desa Wisata Sejarah dengan Peninggalan Megalitikum di Indonesia

- 5 November 2021, 19:05 WIB
/

 

LINGKAR MADURA - Indonesia juga memiliki wisata yang menonjolkan unsur Budaya khas wilayah tersebut. Bahkan, tidak sedikit desa wisata yang memiliki situs peninggalan kuno dan menjadi salah satu daya tarik wisata.

Salah satu peninggalan kuno yang banyak ditemui di desa wisata adalah peninggalan zaman megalitikum, yakni berupa batu-batu besar. 

Hampir tersebar di seluruh wilayah Indonesia, berikut ini adalah 6 desa wisata dengan situs peninggalan megalitikum.

 Baca Juga: Bakau Labuhan Manis, Wisata Edukasi Budaya Kabupaten Sampang Bakal Jadi Daya Tarik Turis Asing

Baca Juga: 6 Wisata Kuliner yang Wajib Dicoba Saat Berkunjung Ke Kota Kediri, Nomor 6 Selalu Banyak Peminat

  1. Kampung Adat Bena Bajawa

Desa wisata peninggalan megalitikum yang memiliki suasana asri dan eksotis ini berasal dari Flores, Nusa Tenggara Timur.

Mempertahankan konsep tata wilayah khas megalitikum, rumah-rumah di Kampung Adat Bena Bajawa dibangun mengikuti kontur tanah. Sehingga ketika dilihat dari kejauhan desa wisata ini tampak berundak.

Masyarakat setempat percaya jika Kampung Adat Bena telah ada sejak 1.200 tahun silam. Salah satu buktinya terdapat pada peninggalan megalitikum, berupa batu besar berbentuk lonjong yang dinamakan Watu Lewa.

Selain itu ada juga batu berbentuk meja yang diberi nama Nabe. Kedua batu ini digunakan dalam ritual adat masyarakat Bajawa.

 Baca Juga: PPKM Jawa-Bali Diperpanjang Hingga 13 September: Makan di Restoran Jadi 60 Menit, 20 Tempat Wisata Akan Dibuka

Baca Juga: Hore! Kawasan Wisata Bromo Dibuka Kembali, Terbatas untuk 360 Wisatawan

  1. Desa Kamal

Masyarakat setempat percaya jika Kampung Adat Bena telah ada sejak 1.200 tahun silam. Salah satu buktinya terdapat pada peninggalan megalitikum, berupa batu besar berbentuk lonjong yang dinamakan Watu Lewa.

Selain itu ada juga batu berbentuk meja yang diberi nama Nabe. Kedua batu ini digunakan dalam ritual adat masya.

Peninggalan megalitikum di Desa Kamal berupa batu kenong, tugu batu, hingga menhir. Batu kenong merupakan jenis peninggalan yang paling unik dari Desa Kamal.

Sebutan batu kenong muncul karena tonjolan di bagian atas batu, yang sekilas menyerupai kenong (alat musik gamelan). Hingga saat ini telah ditemukan 59 batu kenong di Desa Kamal rakat Bajawa.

 Baca Juga: 5 Rekomendasi Wisata Religi di Madura, dari Masjid Jami’ Sumenep hingga Makan Sunan Cendana

Baca Juga: 154 Tempat Wisata di Jawa Timur Beroperasi, Khofifah: Aplikasi PeduliLindungi Jadi Syarat Masuk

  1. Kampung Praiyawang

Di Sumba terdapat satu desa wisata megalitikum yang sangat menarik untuk dikunjungi, yakni Kampung Praiyawang yang berada di Desa Rindi, Kecamatan Rindi, Sumba Timur. Letaknya sekitar 69 km ke sebelah timur Kota Waingapu.

Tidak hanya bisa melihat peninggalan megalitikum, di sana kita juga bisa menemukan suasana desa yang kental dengan adat istiadat perkampungan Sumba.

Kesan kuno nan magis di Kampung Praiyawang terlihat dari arsitektur rumahnya dan barisan kuburan tua megalitikum untuk kalangan bangsawan.

 Baca Juga: Masjid Jami’ Sumenep, Wisata Religi nan Estetik di Pulau Madura  

  1. Kampung Siallagan

Terletak di salah satu lokasi Destinasi Super Prioritas yaitu di Samosir, Huta Siallagan konon telah ada sejak ratusan tahun silam.

Kampung Siallagan memiliki luas sekitar 2.400 meter persegi, dan dikelilingi tembok batu yang membentuk pagar setinggi 1,5-2 meter.

Berdasarkan cerita turun-temurun, fungsi batu-batu tersebut adalah perlindungan desa dari binatang liar dan serangan suku lainnya.

Selain pagar batu, peninggalan megalitikum yang ada di Huta Siallagan berupa batu berbentuk kursi dan meja, yang dulunya digunakan sebagai tempat menghukum para pelanggar adat.

 Baca Juga: 9 Wisata di Kabupaten Sumenep Terbaik, Cocok untuk Dijadikan Sarana Liburan Keluarga

Baca Juga: Penangkapan Anjing Canon untuk Tujuan Wisata Halal? Penduduk Setempat Ungkap Kronologinya

  1. Desa Bawomataluo

Desa wisata yang juga menyandang status sebagai desa budaya warisan dunia UNESCO ini berlokasi di Nias, Sumatera Utara.

Peninggalan megalitikum di Desa Bawomataluo disatukan dalam Situs Tetegewo, Situs ini menyimpan berbagai batu peninggalan megalitikum mulai dari berbentuk meja persegi, tugu, hingga meja bundar.

Umumnya batu-batu di Situs Tetegewo digunakan sebagai tempat pesta. Peninggalan megalitikum di Desa Bawomataluo diperkirakan telah ada sejak 5.000 tahun silam.

 Baca Juga: Pasar Lerep Semarang, Wisata Pasar Khas Jawa yang Berkonsep Tempo Dulu

Baca Juga: 5 Wisata Tematik Kopi di Nusantara, Tidak Hanya Menikmati Kopi Tapi Juga Dapat Edukasi

  1. Desa Patemon

Situbondo juga memiliki desa wisata megalitikum bernama Desa Patemon. Di desa ini diidentifikasi sedikitnya terdapat 26 peti jenazah dari batu atau sarkofagus.

Serta ditemukan juga sisa perburuan liar pada zaman megalitikum yang terletak di dekat sarkofagus.

Tim peneliti juga menemukan berbagai bekal kubur berupa manik-manik, fragmen gerabah, serta fragmen alat pertukangan dari zaman megalitikum di Desa Patemon, Situbondo.

Itulah 6 desa wisata yang memiliki peninggalan megalitikum di Indonesia. Selain berlibur, tentunya berkunjung ke desa wisata di atas juga dapat menambah wawasan akan sejarah Indonesia di masa lampau.***

Baca Juga: 7 Rekomendasi Wisata Alam Menarik di Bulukumba, Sulawesi Selatan

Baca Juga: 5 Rekomendasi Destinasi Wisata Halal yang Ramah Muslim di Indonesia

Editor: Machallafri Iskandar

Sumber: Kemenparekraf


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x