Pemerintah Kembangkan Wisata Kesehatan, Menko Marves: Investasi Menjanjikan di Masa Depan

- 19 September 2021, 09:00 WIB
Ilustrasi - Pemerintah menggencarkan upaya pengembangan industri pariwisata kesehatan atau medical tourism bernama Indonesia Health Tourism Board (IHTB)
Ilustrasi - Pemerintah menggencarkan upaya pengembangan industri pariwisata kesehatan atau medical tourism bernama Indonesia Health Tourism Board (IHTB) /dok. Kemenparekraf

LINGKAR MADURA – Pemerintah Indonesia terus menggencarkan upaya pengembangan industri wisata kesehatan atau medical tourism bernama Indonesia Health Tourism Board (IHTB).

Pengembangan IHTB ini tengah dibahas Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves), Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf).

Ketiganya telah melakukan Rapat Koordinasi Pembentukan Indonesia Health Tourism Board yang dipimpin Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves), Luhut Binsar Pandjaitan secara virtual pada Rabu, 15 September 2021.

Baca Juga: 154 Tempat Wisata di Jawa Timur Beroperasi, Khofifah: Aplikasi PeduliLindungi Jadi Syarat Masuk

Menko Marves, Luhut Binsar Pandjaitan dalam keterangannya menyebutkan tujuan utama pembentukan IHTB adalah untuk menaungi dan mengembangkan wisata kesehatan di Indonesia.

”Pembentukan IHTB ini diharapkan dapat meminimalisasi ketidakpercayaan masyarakat pada institusi medis di Indonesia, dan meningkatkan nilai tambah bagi perekonomian nasional,” kata dia dalam keterangannya dikutip Lingkar Madura, Minggu, 19 September 2021.

Lebih lanjut, Menko Marves menyebutkan kesadaran masyarakat Indonesia terhadap masalah kesehatan menunjukkan tren positif. Hal itu sebagaimana terindikasi melalui pengeluaran di bidang kesehatan yang mencapai 337 dolar AS per kapita pada 2018.

Baca Juga: Menparekraf Sandiaga Uno: Tingkat Vaksinasi Jadi Penentu Pembukaan Kembali Pariwisata

Selain itu, kata dia, terjadi peningkatan Foreign Direct Investment di bidang kesehatan dengan investasi tertinggi berasal dari Singapura, Australia dan Republik Rakyat Tiongkok (RTT).

Halaman:

Editor: Moh Badar Risqullah

Sumber: Kemenko Marves


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x