Pasar Lerep Semarang, Wisata Pasar Khas Jawa yang Berkonsep Tempo Dulu

- 2 November 2021, 13:33 WIB
/

LINGKAR MADURA - Pasar ini berlokasi di Kompleks Embung Sebligo, Desa Lerep, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah.

Ketika berkunjung ke sana, kita akan serasa dibawa masuk lorong waktu ke zaman dahulu. Berbeda dengan pasar pada umumnya, penjual di Pasar Jadul Lerep menggunakan kostum tradisional khas masyarakat Jawa.

Seperti mengenakan atasan lurik berwarna cokelat atau hijau, dan dilengkapi dengan bawahan batik.

 Baca Juga: Bakau Labuhan Manis, Wisata Edukasi Budaya Kabupaten Sampang Bakal Jadi Daya Tarik Turis Asing

Baca Juga: 6 Wisata Kuliner yang Wajib Dicoba Saat Berkunjung Ke Kota Kediri, Nomor 6 Selalu Banyak Peminat

Salah satu keunikan yang ditawarkan Desa Lerep adalah pasar kuliner jadul, atau Pasar ‘Djadjanan Ndeso Tempo Doeloe’ Lerep yang telah ada sejak tiga tahun lalu. Sesuai dengan namanya, “Pasar Jadul Lerep” menghadirkan makanan lokal tradisional.

Ada pula penjual yang menggunakan kebaya saat melayani pembeli. Keunikan lain yang menambah kekhasan Pasar Lerep adalah jadwal dibukanya pasar yang hanya pada Minggu Pon saja.

Dari sajian yang dijajakan di Pasar Lerep juga unik. Bahkan mungkin sulit kita temui di pasar biasa.

 Baca Juga: 154 Tempat Wisata di Jawa Timur Beroperasi, Khofifah: Aplikasi PeduliLindungi Jadi Syarat Masuk

Baca Juga: PPKM Jawa-Bali Diperpanjang Hingga 13 September: Makan di Restoran Jadi 60 Menit, 20 Tempat Wisata Akan Dibuka

Seperti pecel, bubur tumpang, krupuk gendar, nasi iriban, dawet nganten, bubur suwek, lodhek, serabi caonan, serta masih banyak makanan dan minuman yang memanjakan lidah sejak suapan pertama.

Menariknya, semua makanan dan minuman yang dijual di Pasar Lerep menggunakan bahan-bahan organik.

Selain itu, uang yang dipakai untuk bertransaksi menggunakan semacam koin dari kayu. Untuk mendapatkannya, kita hanya perlu menukarkan uang kertas dengan koin yang disediakan di area pintu masuk Pasar Lerep.

 Baca Juga: 5 Rekomendasi Wisata Religi di Madura, dari Masjid Jami’ Sumenep hingga Makan Sunan Cendana

Baca Juga: Pemerintah Kembangkan Wisata Kesehatan, Menko Marves: Investasi Menjanjikan di Masa Depan

Setiap uang koin kayu yang disediakan nominalnya sama dengan nilai rupiah. Mulai dari pecahan Rp1.000,00; Rp5.000,00 hingga Rp10.000,00.

Sama dengan transaksi bayar membayar pada umumnya, kita juga akan mendapatkan uang kembalian dengan koin kayu.

Jangan khawatir, jika uang koin kayu masih tersisa, kita bisa menukarkannya dengan Rupiah saat keluar dari pasar.

 Baca Juga: Penangkapan Anjing Canon untuk Tujuan Wisata Halal? Penduduk Setempat Ungkap Kronologinya

Baca Juga: Viral Video Satpol PP Ambil Paksa Anjing di Lokasi Wisata Halal Kecamatan Pulau Banyak, Aceh

Desa Wisata Lerep mengembangkan konsep wisata berwawasan lingkungan. Salah satu keunggulan dari Pasar Lerep, yaitu meniadakan kemasan plastik.

Sebagai gantinya, warga Desa Lerep menggunakan daun jati, daun pisang, daun aren, batok kelapa, anyaman bambu, atau mangkok dari tanah liat.

Mereka menggunakannya sebagai wadah makanan dan minuman. Bahkan, sendok yang digunakan pun menggunakan sendok kayu.

 Baca Juga: 5 Wisata Tematik Kopi di Nusantara, Tidak Hanya Menikmati Kopi Tapi Juga Dapat Edukasi

Baca Juga: 9 Wisata di Kabupaten Sumenep Terbaik, Cocok untuk Dijadikan Sarana Liburan Keluarga

Untuk pelengkap, suasana kuliner dengan konsep zaman dulunya juga dilengkapi dengan iringan musik gamelan.

Perpaduan iringan musik gamelan, makanan tradisional yang lezat, sekaligus pemandangan embung berlatar Gunung Ungaran pastinya memberikan pengalaman liburan yang berbeda dari biasanya.***

Editor: Machallafri Iskandar

Sumber: Kemenparekraf


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x