Network
LINGKAR MADURA – Pemerintah Indonesia terus melakukan sejumlah strategi dalam mengantisipasi lonjakan kasus Covid-19, utamanya menjelang Natal dan Tahun Baru (Nataru) pada Desember nanti.
Dalam prosesnya tersebut, Pemerintah melalui Satuan Tugas (Satgas) Covid-19 menegaskan bahwa semua kebijakan yang diambil sudah disepakati oleh seluruh kementerian dan lembaga.
“Yang bertujuan untuk mengantisipasi lonjakan di akhir tahun 2021, dan di awal tahun 2022,” ujar Juru Bicara Satgas Covid-19 Wiku Adisasmito dikutip dari YouTube Sekretaris Negara pada 19 November 2021.
Baca Juga: Bupati Pamekasan Larang Masyarakat Lakukan Perayaan Malam Pergantian Tahun Baru
Antisipasi ini dilakukan setelah pemerintah mengevaluasi adanya lonjakan kasus yang selalu terjadi setelah adanya libur panjang.
Ketidakdisiplinan dalam menegakkan protokol kesehatan dan tingginya mobilitas masyarakat mengisi liburan menjadi alasan utama adanya peningkatan lonjakan kasus yang berlipat ganda.
“Kecenderungan masyarakat dalam mengisi momen liburan dengan berpergian keluar rumah dan mengunjungi sanak saudara ataupun kerabat yang seringkali mengurangi kedisiplinan seseorang dalam menegakkan protokol kesehatan. Maka, tidak heran jika kemampuan Covid-19 untuk menyebar ke lebih banyak orang dalam waktu yang bersamaan dapat terjadi. Akibatnya terjadi kenaikan kasus yang signifikan, dan penambahannya bersifat berlipat ganda atau eksponesial,” ujar Wiku selanjutnya.
Baca Juga: Pemkab Pamekasan Tolak Berikan Izin Berdirinya Toko Modern, Ini Penjelasan Bupati Badrut Tamam
Untuk mengantisipasi berbegai pelanggaran protokol kesehatan pada momen Nataru ini, Pemerintah memutuskan untuk mengambil empat kebijakan penting dalam proses pengendalian kasus Covid-19 pada Momen Nataru.
