Riskesdas Kemenkes: Penyakit Jantung Koroner Didominasi Penduduk Perkotaan

- 1 Oktober 2021, 15:00 WIB
Ilustrasi - Riskesdas Kemenkes melaporkan prevalensi penyakit jantung koroner lebih banyak terjadi pada penduduk perkotaan dibanding penduduk pedesaan.
Ilustrasi - Riskesdas Kemenkes melaporkan prevalensi penyakit jantung koroner lebih banyak terjadi pada penduduk perkotaan dibanding penduduk pedesaan. /Pixabay/geralt

LINGKAR MADURA – Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) Badan Litbangkes Kemenkes RI menyebutkan prevalensi penyakit kardiovaskuler seperti jantung, kanker, stroke dan gagal ginjal terus mengalami peningkatan setiap tahunnya.

Bahkan, dalam data Riskesdas, penyakit kardiovaskuler ini menempati peringkat tertinggi penyebab kematian di Indonesia, terutama pada usia-usia produktif.

Berdasarkan data Riskesdas 2018, prevalensi penyakit kardiovaskular seperti hipertensi meningkat dari 25,8% pada 2013 menjadi 34,1% pada 2018 dan stroke 12,1 per mil pada 2013 menjadi 10,9 per mil pada 2018.

Baca Juga: Kemenkes: Penyintas COVID-19 Bisa Divaksin Setelah 1 Bulan Sembuh

Kemudian, penyakit jantung koroner tetap 1,5% (2013-2018) serta penyakit gagal ginjal kronis meningkat dari 0,2% pada 2013 menjadi 0,38% pada 2018.

Data Riskesdas 2018 juga melaporkan bahwa prevalensi penyakit jantung berdasarkan diagnosis dokter mencapai 1,5%. Prevalensi tertinggi terdapat di Provinsi Kalimantan Utara 2,2%, DIY 2% dan Gorontalo 2%.

Selain ketiga provinsi itu, terdapat delapan provinsi lain dengan prevalensi penyakit jantung yang lebih tinggi jika dibandingkan dengan prevalensi nasional.

Baca Juga: Studi Kemenkes: Vaksin Covid-19 Efektif Cegah Perawatan dan Kematian

Delapan provinsi tersebut yaitu Aceh 1,6%, Sumatera Barat 1,6%, DKI Jakarta 1,9%, Jawa Barat 1,6%, Jawa Tengah 1,6%, Kalimantan Timur 1,9%, Sulawesi Utara 1,8% dan Sulawesi Tengah 1,9%.

Halaman:

Editor: Moh Badar Risqullah

Sumber: Kemenkes RI


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x