Network
LINGKAR MADURA – Menteri Dalam Negeri (Mendagri), Tito Karnavian mewanti-wanti semua semua Kepala Daerah di Indonesia untuk tidak main-main dalam mengelola dan membelanjakan Anggaran dan Pendapatan Belanja Daerah (APBD).
Dia berpesan kepada Kepala Daerah agar lebih meningkatkan belanja APBD untuk pelayanan publik yang manfaatnya dirasakan oleh masyarakat luas daripada belanja untuk kebutuhan aparatur seperti operasional hingga biaya perjalanan dinas.
”Belanja (untuk) aparatur dikurangi, perbanyak belanja yang manfaatnya langsung ke masyarakat luas,” tegas Tito Karnavian kepada kepala daerah saat Pembukaan Pembekalan Kepemimpinan Pemerintahan Dalam Negeri bagi Bupati/Wakil Bupati dan Wali Kota/Wakil Wali Kota Tahun 2021, Senin, 13 September 2021.
Baca Juga: Perintah Mendagri ke Pemda: Segera Cairkan Anggaran untuk Bansos, Tapi Jangan di Mark Up
Lebih lanjut, Tito Karnavian menyampaikan pandemi COVID-19 ini telah mengajarkan semua pihak dalam pengelolaan APBD agar diarahkan untuk sektor produktif yang manfaatnya berimbas langsung kepada masyarakat.
Dia juga menyebutkan pandemi COVID-19 telah memberikan pembuktian bahwa banyak kegiatan atau pertemuan yang dapat dilaksanakan secara virtual dengan tetap menghasilkan output yang produktif.
Dengan cara tersebut, kata dia, anggaran belanja untuk aparatur juga dapat dikurangi. Sehingga, anggaran tersebut menurutnya dapat dialihkan untuk penyelesaian persoalan di daerah masing-masing.
Baca Juga: BPK Temukan Selisih Rp147 T Anggaran PEN dalam APBN 2020, DPR: Ini Persoalan Serius
Mendagri mencontohkan seperti persoalan sampah dan pengelolaannya. Anggaran yang semula dialokasikan untuk belanja aparatur menurutnya dapat dialihkan untuk pembuatan tim yang bergerak khusus mengelola sampah di malam hari.
