Publik Boikot Saipul Jamil, Komisioner KPAI: Bentuk Kepedulian Terhadap Perlindungan Anak

- 6 September 2021, 07:00 WIB
Komisioner Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI), Retno Listyarti (tengah) saat diwawancari usai melakukan pertemuan dengan Kapolresta Malang Kota, Leonardus Simarmata di Polresta Malang Kota pada Rabu 12 Februari 2020.
Komisioner Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI), Retno Listyarti (tengah) saat diwawancari usai melakukan pertemuan dengan Kapolresta Malang Kota, Leonardus Simarmata di Polresta Malang Kota pada Rabu 12 Februari 2020. /Moh Badar Risqullah/Lingkar Madura

LINGKAR MADURA – Komisioner Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI), Retno Listyarti turut angkat bicara terkait ramainya publik yang memboikot Saipul Jamil usai bebas dari penjara dan kembali ke dunia hiburan.

Boikot kepada penyanyi dangdut 41 tahun ini awalnya lantaran saat di hari kebebasannya dari penjara disambut seperti pahlawan dengan diberi karangan bunga hingga dijemput mobil mewah pada Kamis, 2 September 2021.

Padahal, korban hingga kini tengah mengalami trauma berat atas perbuatan Saipul Jamil. Akibatnya, publik pun geram dan membuat sebuah petisi di change.org sebagai salah saru cara boikot mantan suami Dewi Persik ini.

Baca Juga: Dinilai Nirempati Kepada Korban Asusila, Publik Serukan Boikot Saipul Jamil Tampil di Televisi dan Youtube

Sampai saat ini, petisi yang dibuat pemilik akun bernama Lets Talk and enjoy sejak tiga hari yang lalu itu telah ditandatangani oleh 300 ribu orang lebih per Minggu, 5 September 2021.

Melihat hal itu, Retno Listyarti mengapresiasi respon publik terhadap kasus ini dan menilai boikot kepada Saipul Jamil itu merupakan bentuk kepedulian semua lapisan masyarakat terhadap perlindungan anak.

Namun, dia mengaku prihatin atas glorifikasi seperti pahlawan di media saat Saipul Jamil bebas dari penjara. Padahal, mantan suami Dewi Persik itu adalah pelaku kekerasan seksual pada anak.

Baca Juga: 5 Cara Memberikan Pendidikan Seks Kepada Anak di Usia Dini, Orang Tua Wajib Tahu

Sebab, dia khawatir dengan adanya glorifikasi itu para penonton televisi menjadi memaklumi penyebab Saipul Jamil masuk penjara. Kemudian, pelaku bisa merasa tidak bersalah atas perbuatannya.

Halaman:

Editor: Moh Badar Risqullah

Sumber: Youtube Jurnal Retno Listyarti


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x