LINGKAR MADURA - Meskipun nyeri dada terkadang bisa menjadi gejala masalah jantung, ada banyak kemungkinan penyebab lainnya.
Sementara beberapa di antaranya adalah kondisi serius, sebagian besar tidak berbahaya.
Nyeri dada adalah penyebab terbesar kedua kunjungan ruang gawat darurat di Amerika Serikat.
Di seluruh dunia, nyeri dada mempengaruhi 20 sampai 40 persen dari populasi umum.
Pelajari tentang banyak kemungkinan penyebab nyeri dada dan gejala lain yang ditimbulkannya di artikel berikut ini:
1. Ketegangan otot
Peradangan pada otot dan tendon di sekitar tulang rusuk dapat menyebabkan nyeri dada yang terus-menerus. Jika rasa sakit menjadi lebih buruk dengan aktivitas, maka itu mungkin merupakan gejala ketegangan otot.
2. Tulang rusuk terluka
Cedera pada tulang rusuk seperti memar, patah, dan patah tulang, dapat menyebabkan nyeri dada.
Seseorang mungkin pernah mendengar retakan atau merasakan sakit yang luar biasa pada saat cedera jika tulang rusuknya patah.
Baca Juga: Ramalan Zodiak Libra Besok 17 April 2022, Kehidupan Cintamu Akan Berjalan Dengan Mulus dan Lembut
3. Tukak lambung
Ulkus peptikum , yang merupakan luka di lapisan perut, biasanya tidak menyebabkan rasa sakit yang hebat. Namun, mereka dapat menyebabkan ketidaknyamanan berulang di dada.
Mengambil antasida, yang tersedia untuk beli online dan di apotik, biasanya bisa menghilangkan rasa sakit yang disebabkan oleh tukak lambung.
4. Penyakit refluks gastroesofageal (GERD)
GERD mengacu pada saat isi perut naik kembali ke tenggorokan. Hal ini dapat menyebabkan rasa terbakar di dada dan rasa asam di mulut.
Baca Juga: Inilah Kesalahan yang Sering Dilakukan Seseorang Saat Sholat Jumat, Simak Selengkapnya
5. Asma
Asma adalah gangguan pernapasan umum yang ditandai dengan peradangan pada saluran udara, yangdapat menyebabkan nyeri dada. Gejala lain termasuk sesak napas, batuk, dan mengi.
6. Paru-paru kolaps
Ketika udara menumpuk di ruang antara paru-paru dan tulang rusuk, paru-paru bisa kolaps, menyebabkan nyeri dada mendadak saat bernafas. Jika seseorang mengalami kolaps paru-paru, mereka juga akan mengalami sesak napas, kelelahan , dan detak jantung yang cepat.
7. Kostokondritis
Costochondritis adalah peradangan pada tulang rawan tulang rusuk. Kondisi ini dapat menyebabkan nyeri dada.
Nyeri costochondritis bisa bertambah parah saat duduk atau berbaring di posisi tertentu, serta saat seseorang melakukan aktivitas fisik apa pun.
Baca Juga: Apa Saja Keistimewaan Orang Yang Meninggal Di Hari Jum’at? Simak Penjelasan Selengkapnya
8. Gangguan kontraksi kerongkongan
Gangguan kontraksi esofagus adalah kejang atau kontraksi pada saluran makanan. Gangguan ini juga dapat menyebabkan nyeri dada.
9. Hipersensitivitas esofagus
Perubahan tekanan dalam pipa makanan atau adanya asam terkadang dapat menyebabkan rasa sakit yang parah. Saat ini, para ahli tidak yakin mengenai apa yang menyebabkan kepekaan ini.
10. Ruptur esofagus
Jika pipa makanan pecah, ini bisa menyebabkan nyeri dada yang tiba-tiba dan intens. Pecahnya esofagus dapat terjadi setelah muntah hebat atau operasi yang melibatkan kerongkongan.***