Teks Khutbah Jumat Dengan Tema Praktek Tauhid Sosial Dalam Membangun Relasi Bermasyarakat

- 28 Juli 2022, 12:38 WIB
Ilustrasi Khutbah Jumat.
Ilustrasi Khutbah Jumat. /pexels.com/ Chattrapal (Shitij) Singh

Katakanlah: Sesungguhnya sholatku¸ ibadahku, hidupku dan matiku hanyalah untuk Allah SWT Tuhan semesta alam. (Qs. al-An’am: 162)

Keempat, berusaha menerjemahkan keyakinan tersebut menjadi konkret, menjadi satu sikap budaya untuk mengembangkan amal sholeh. Jadi, pada setiap kesempatan kita berusaha untuk menyebarkan amal sholeh sebagai manifestasi dari konsep bertauhid tersebut.

Kelima, mengambil kriteria atau parameter sikap terpuji atau tercela, baik atau buruk kepada tuntunan Ilahi. Sami’na wa atha’na kepada semua perintah Allah SWT sehingga di dalam mencari ukuran kebenaran mengembalikannya hanya kepada ukuran ilahiah semata.

Jamaah sholat Jumat yang berbahagia…

Bila dipahami lebih lanjut, komitmen bertauhid tidaklah terbatas pada hubungan vertikal dengan Allah SWT (hablu minallah) namun juga mencakup hubungan horizontal dengan sesama manusia (hablu minannas) karena sesungguhnya komitmen bertauhid itu mengandung nilai-nilai Islam yang universal yaitu nilai-nilai Islam yang mampu diterima oleh masyarakat global, tidak terbatas pada satu golongan, satu organisasi, satu suku, atau satu bangsa saja namun seluruh masyarakat Islam di dunia.

Oleh karena itu, melalui tauhid ini umat Islam memiliki tanggung jawab untuk membentuk suatu masyarakat yang mengejar nilai-nilai utama dan mengusahakan tegaknya keadilan sosial di seluruh lapisan masyarakat atau yang disebut dengan tauhid sosial.

Jamaah sholat Jumat yang berbahagia…

Pemahaman konsep tauhid sosial melahirkan beberapa prinsip dasar yang bisa dijadikan pedoman umat Islam baik sebagai individu maupun sebagai makhluk sosial yaitu:

Pertama, Religiusitas

Sebagai hamba Allah SWT, umat Islam harus memiliki dasar keimanan yang kuat. Dasar yang pertama dan paling utama yaitu bertauhid kepada Allah SWT. Manifestasi dari keimanan ini yaitu melaksanakan seluruh ajaran Islam baik yang bersifat ibadah mahḍah (ibadah khusus seperti sholat, puasa, zakat, haji) dan ibadah gairu mahḍah (ibadah umum seperti bermuamalah).

Halaman:

Editor: Machallafri Iskandar

Sumber: Muhammadiyah.or.id


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x