Teks Khutbah Jumat Bertema Istiqamah Dalam Ketaatan, Berikut Teks Secara Singkat dan Detail

- 28 Juli 2022, 11:47 WIB
Ilustrasi Khutbah Jumat
Ilustrasi Khutbah Jumat /Unsplash.com/Katerina Kerdi

Hadirin jamaah sholat Jumat yang berbahagia, 

Belum lama berlalu, kaum muslimin berada di bulan yang penuh barakah. Bulan yang kaum muslimin berpuasa di siang harinya dan shalat tarawih di malam harinya. Bulan yang kaum muslimin mengisinya dengan berbagai amal ketaatan. Kini, bulan itu telah berlalu. Dan akan menjadi saksi di hadapan Allah Subhanahu wa Ta’ala atas segala perbuatan yang dilakukan oleh setiap orang di bulan tersebut. Baik yang berupa amalan ketaatan, maupun perbuatan maksiat. Maka, sekarang tidak ada lagi yang tersisa dari bulan tersebut, kecuali apa yang telah disimpan pada catatan amalan yang akan diperlihatkan pada hari akhir nanti. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman,

يَوْمَ تَجِدُ كُلُّ نَفْسٍ مَّا عَمِلَتْ مِنْ خَيْرٍ مُّحْضَرًا وَمَاعَمِلَتْ مِن سُوءٍ تَوَدُّ لَوْ أَنَّ بَيْنَهَا وَبَيْنَهُ أَمَدًا بَعِيدًا وَيُحَذِّرُكُمُ اللهُ نَفْسَهُ وَاللهُ رَءُوفُُ بِالْعِبَادِ

Artinya    :“Pada hari ketika tiap-tiap diri mendapati (pada catatan amalan) segala kebajikan     dihadapkan (di mukanya), begitu (juga) kejahatan yang telah dikerjakannya; ia ingin     kalau kiranya antara ia dengan hari itu ada masa yang jauh; dan Allah     memperingatkan kamu terhadap siksa-Nya. Dan Allah sangat Penyayang     kepada     hamba-hamba-Nya.” (QS. Ali ‘Imran: 30).

Ma’asyiral muslimin rahimakumullah,

Ibarat seorang pedagang yang baru selesai dari perniagaannya, tentu dia akan menghitung berapa keuntungan atau kerugiannya. Begitu pula yang semestinya dilakukan oleh orang yang beriman dengan hari akhir ketika keluar dari bulan Ramadhan. Bulan yang Allah Subhanahu wa Ta’ala telah berjanji akan mengampuni dosa-dosa yang telah lalu bagi orang yang berpuasa dan shalat tarawih karena iman dan mengharapkan balasan dari-Nya. Dan pada bulan tersebut, Allah Subhanahu wa Ta’ala bebaskan orang-orang yang berhak mendapatkan siksa neraka, sehingga benar-benar bebas darinya. Yaitu bagi mereka yang memanfaatkan bulan tersebut untuk bertobat kepada-Nya dengan tobat yang sebenar-benarnya.

Hadirin jamaah sholat Jumat yang berbahagia,

Oleh karena itu, orang yang mau berpikir tentu akan melihat pada dirinya. Apa yang telah dilakukan selama bulan Ramadhan? Sudahkah dia memanfaatkannya untuk bertobat dengan sebenar-benarnya? Ataukah kemaksiatan yang dilakukan sebelum Ramadhan masih berlanjut meskipun bertemu dengan bulan yang penuh ampunan tersebut? Jika demikian halnya, dia terancam dengan sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam.

وَرَغِمَ أَنْفُ رَجُلٍ دَخَلَ عَلَيْهِ رَمَضَانُ ثُمَّ انْسَلَخَ قَبْلَ أَنْ يُغْفَرَ لَهُ

Artinya    :“Dan rugilah orang yang bertemu dengan bulan Ramadhan, namun belum     mendapatkan ampunan ketika berpisah dengannya.” (H.R. Ahmad dan At-Tirmidzi,     beliau mengatakan hadits hasan gharib).

Halaman:

Editor: Machallafri Iskandar

Sumber: Khotbah Jumat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x