Mantan Striker Liverpool asal Ukraina, Andriy Voronin Melarikan diri Dari Rusia Saat Perang Terjadi

- 1 Maret 2022, 17:50 WIB
Ilustrasi bendera Ukraina.  Pemimpin Tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei menyebut Ukraina sebagai korban krisis yang diciptakan Amerika Serikat.
Ilustrasi bendera Ukraina. Pemimpin Tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei menyebut Ukraina sebagai korban krisis yang diciptakan Amerika Serikat. /Pixabay/jorono

LINGKAR MADURA - Mantan penyerang Liverpool asal Ukraina, Andriy Voronin mengungkap adegan dramatis yang membuatnya melarikan diri dari Moskow bersama keluarganya ketika Rusia mengobarkan perang di negara asalnya pekan lalu.

Pria yang sekarang berusia 42 tahun itu menjabat sebagai asisten manajer di Dynamo Moscow sebelum Vladimir Putin menginvasi negara asalnya, Ukraina, tetapi dia sekarang mengatakan dia 'tidak bisa lagi bekerja di negara yang membom tanah air saya'.

Dalam sebuah wawancara emosional dengan surat kabar Jerman Bild setelah kembali ke negara di mana ia menghujani sebagian besar perdagangannya sebagai pesepakbola, Voronin mengatakan: "Kami keluar dari Moskow sebelum benar-benar diblokir,"

Baca Juga: Pernyataan Resmi YG Entertainment Terhadap Kondisi Kesehatan Rose Blackpink, Benarkah Positif COVID 19?

"Kami tidak bisa mendarat di Dusseldorf jadi kami terbang melalui Amsterdam. Ayah saya, ibu mertua saya, istri dan anak-anak saya ada di sini sekarang," tambahnya.

"Saya sudah tidak sehat selama empat hari. Sangat buruk. Ketika saya melihat semua gambar dari tanah air saya, ketika saya melihat berita. Semuanya tidak nyata seperti film. Tapi film horor. Saya hampir tidak punya kata-kata lagi," ungkapnya lagi.

Pada Selasa pagi, Dynamo Moscow mengkonfirmasi kepergian Voronin, dengan klub men-tweet bahwa kontraknya telah diakhiri dengan persetujuan bersama.

Baca Juga: Shell, Perusahaan Minyak Terbesar di Eropa Menarik Investasinya di Rusia Akibat Konflik yang Ada

Saat pasukan Rusia mendekat ke ibukota Ukraina, Kyiv, ada kekhawatiran yang berkembang akan lebih banyak pertumpahan darah dan kematian warga sipil tak berdosa.

Halaman:

Editor: Nawaf

Sumber: dailymail.co.uk


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah