LINGKAR MADURA – Bitcoin dan Ethereum mengalami pengurangan pasokan.
Hal ini disebabkan kemungkinan tingginya permintaan pasar terhadap mereka.
Baru ini, Bitcoin menembus rekor terbarunya, dimana sebanyak 19 juta keping koin mereka telah berhasil ditambang.
Hal ini mengejutkan, dikarenakan suplai maksimum Bitcoin hanya berkisar di angka 21 juta.
Praktis, koin yang diperkenalkan oleh Satoshi Nakamoto ini hanya tersisa 2 juta keping saja.
Kabar lain juga datang dari kripto yang menduduki peringkat kedua yaitu, Ethereum.
Dimana developer ETH berhasil melakukan burning pada 2 juta keping koin mereka.
Baca Juga: Hasil Indonesia vs Myanmar 6-1, Timnas Indonesia Melaju Ke Final AFF 2022
Hal ini bertujuan untuk meningkatkan Ethereum Improvement Proposal atau EIP-1559.
Dua jenis kripto ini adalah barang yang paling diburu atau dicari oleh para penggemar cryptocurrency.
Dimana terlihat beberapa perusahaan atau individu banyak yang memilih mata koin mereka daripada jenis kripto yang lain.
Baca Juga: Ramalan Zodiak Aries Besok 9 April 2022: Semua Jerih Payahmu akan Membuahkan Hasil Hari Ini
Tingginya permintaan kepada Bitcoin dan Ethereum disebabkan juga semakin sadarnya masyarakat akan kecanggihan teknologi saat ini.
Seperti Honduras yang baru saja menerima kripto sebagai alat pembayaran yang sah di negaranya.
Semakin berkurangnya kepingan dari dua koin kripto ini, menjadikan harga dua koin diprediksi akan semakin menguat.
CEO Indodax, Oscar Darmawan menilai dengan berkurangnya pasokan kedua jenis kripto tersebut menjadi kabar positif.
Dikarenakan akan meningkatkan harga aset kripto tersebut, dilihat lagi dari jangka panjang, tingginya permintaan pasar akan Bitcoin dan Ethereum masih tinggi.
Berdasarkan data perdagangan indodax pada Jumat 8 April 2022, dimana 1BTC sejajar dengan 624 juta rupiah dan 1 ETH berada di kisaran harga 46,9 juta rupiah.
Baca Juga: HASIL Semifinal AFF Futsal 2022, Indonesia ke Piala Asia!
Apakah harga Bitcoin dan Ethereum akan semakin anjlok? Atau malah menguat?***