LINGKAR MADURA - Harga minyak kini sudah turun harga menjadi 14 ribu per liter yang dimulai per 19 Januari.
Harga yang dipatok pemerintah ini harapannya hanya menjadi satu harga, yang dapat ditemukan dalam setiap tempat.
Menindak lanjuti hal ini, Polri bentuk suatu tim khusus untuk memantau kebijakan yang ada terhadap masyarakat.
Tim yang bertugas akan memantau kegiatan ekonomi masyarakat terhadap minyak goreng mulai dari produksi, distribusi, hingga penjualan.
Hal demikian dimaksud agar masyarakat tidak melakukan panic buying atau aksi borong yang akan ditindak langsung oleh aparat.
"Melakukan penindakan bila ada upaya aksi borong, penimbunan, khusus minyak goreng kemasan premium," kata Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigjen Pol Ahmad Ramadhan sebagaimana dikutip Lingkar Madura dari ANTARA.
Baca Juga: TERBARU! Inilah Daftar Pemain Timnas U 23 Piala AFF 2022 Asuhan Shin Tae-yong, Siapa Saja?
Selain pemantauan langsung, pemerintah juga membatasi pembelian yakni 2 liter per konsumen.
Adanya aksi borong minyak goreng satu harga ini, atau panic buying dapat diancam pidana lima tahun penjara atau denda 5 miliar rupiah.
"Sesuai dengan pasal 107 undang-undang tahun 2014 tentang penimbunan," imbuh Ramadhan.
Baca Juga: Bupati Bangkalan Dampingi Ridwan Kamil Berziarah ke Makam Syaikhona Kholil
Masyarakat diharapkan untuk bijak dalam berbelanja minyak goreng satu harga dengan kebijakan yang baru ini.***