LINGKAR MADURA - Beberapa nelayan yang berasal dari Kecamatan Klampis, Sepuluh, dan Tanjung Bumi, Kabupaten Bangkalan mengeluhkan soal minimnya pasokan ikan yang mereka dapat.
Para nelayan tersebut menceritakan keluh kesahnya kepada Bupati Bangkalan, R Abdul Latif Amin Imron dalam acara "Semalam bersama Ra Latif" dengan tema “Nyapah Dhisah Ma Settong Pangestoh” yang dilaksanakan pada rabu, 30 September 2021.
Baca Juga: Kabupaten Bangkalan Belum Bisa Gelar Pembelajaran Tatap Muka, Ini Alasannya
Pada acara tersebut, para nelayan memanfaatkan momen bertemu Bupati untuk mengeluhkan soal hasil tangkapan ikan yang tidak meningkat, bahkan bisa dikatakan cenderung berkurang karena di batasi oleh Pertamina (PHE-WMO).
Selain itu, pihak Pertamina (PHE-WHO) juga dianggap tidak memikirkan para nelayan yang terdapak atas eksplorasi migas di utara Pulau Bangkalan tersebut.
Baca Juga: Zona Kuning Covid-19, Bupati Bangkalan Segera Gelar Pembelajaran Tatap Muka
Selain hasil tangkapan ikan yang berkurang karena wilayah dibatasi oleh pihak Pertamina, ada dampak lain apabila perusahaan tidak mematuhi peraturan pemerintah, terutama tentang limbah B3 yang bisa membahayakan bagi kelangsungan hidup ikan dan terumbu karang.
Baca Juga: Kabupaten Bangkalan Masuk Zona Kuning COVID-19, Begini Harapan Bupati
Menanggapi keluhan nelayan tersebut, Bupati Bangkalan mengatakan akan menyerap segala aspirasi para nelayan terutama di pantai pesisir utara Bangkalan.