LINGKAR MADURA – Munculnya kasus wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) pada ternak di Jawa Timur. Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Banyuwangi melakukan antisipasi.
PMK merupakan penyakit yang disebabkan oleh Foot and Mouth Disease Virus (FMDV). Penyakit hewan ini menular akut ke hewan ternak seperti sapi, kerbau, domba, kambing, kuda, dan babi. Tingkat penularannya mencapai 90-100%.
Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Banyuwangi terus melakukan surveilans (pengamatan sistematis) dengan membuka layanan kesehatan hewan ternak.
Layanan Kesehatan ini dibuka di daerah rawan, diantaranya daerah perbatasan, dan pasar hewan. Dinas terkait menerjunkan tim gabungan yang terdiri dari dinas terkait, petugas lapang, Persatuan Dokter Hewan Indonesia (PDHI) Banyuwangi, hingga mahasiswa fakultas kedokteran hewan UNAIR.
Dalam hal ini, masyarakat Banyuwangi dianjurkan untuk tidak panik menjual hewan ternak jelang Idul Adha. Namun dihimbau untuk tetap waspada.
Baca Juga: Hari Raya Idul Adha 1442 H, Jokowi Berdoa Indonesia Segera Menang dari Pandemi Covid-19
Meskipun demikian, wabah penyakit ini menular hanya kepada sesama hewan sejenis dan tidak menular kepada manusia. Sehingga masyarakat tidak perlu panik.
‘Walau belum ditemukan kasus, kami lakukan Langkah antisipasif dan terus koordinasi, sesuai arahan Gubernur Jatim. Warga jangan panik jual ternak. Kalau ada gejala, segera lapor petugas untuk diperiksa.’ Ujar Ipuk, Bupati Banyuwangi.
Selain melakukan pemeriksaan Kesehatan pada hewan ternak, petugas juga memberikan arahan kepada para peternak di Banyuwangi.