Istilah KLITIH Kini Viral, Apa Maknanya? Ternyata Sudah Memakan Korban

5 April 2022, 15:04 WIB
ilustrasi: Mengenal fenomena klitih yang tewaskan siswa SMA di Yogyakarta. /TRAPHITHO/pixabay/

LINGKAR MADURA - Kata 'Klitih' kini menjadi perbincangan warganet di berbagai sosial media, termasuk Twitter.

Artikel ini berisi arti dan penjelasan istilah atau kata 'Klitih' beserta kronologi kejadian baru-baru ini yang memakan korban.

Kegiatan klitih kini kembali membuat warga Yogyakarta khawatir, lantaran seorang pelajar SMA sudah menjadi korban hingga menghilangkan nyawa.

Baca Juga: Bek Persib Supardi Nasir: Biarkan Kami Meninggalkan Tim Tanpa Harus Saling Menyakiti Siapapun

 

Diketahui bahwa kata 'klitih' berasal dari bahasa Jawa dan memiliki arti kegiatan untuk mencari angin di luar rumah.

Dalam bahasa Indonesia, kata 'klitih' bisa dibilang serupa dengan 'keluyuran'. Seperti dilansir dari Berita DIY dalam artikel berjudul "Klitih Adalah Apa? Arti dan Penjelasan hingga Kronologi Anak Anggota DPRD Jadi Korban Tewas".

Versi lain mengungkapkan, klitih adalah istilah singkat yang mengacu pada Pasar Klitikan di Yogyakarta.

Baca Juga: Bacaan Niat Sholat Duha Bahasa Arab, Latin dan Arti Lengkap dengan Tata Caranya

Pasar ini adalah tempat menjual barang bekas. Para pembeli biasanya meluangkan waktu untuk mengunjungi pasar tersebut di malam hari.

Sebenarnya kata 'klitih' memiliki makna positif karena sama artinya dengan kegiatan untuk mengisi waktu luang.

Namun istilahnya kini menjadi negatif lantaran kegiatan di waktu luang di luar ruangan justru digunakan untuk tindakan kejahatan.

Baca Juga: UPDATE Transfer Klub Pesib: Bek Senior Supardi Nasir Ucapkan Perpisahan

Apalagi, para tersangka klitih tidak memiliki motif dan tujuan yang jelas, dari dimulainya pertengkaran antar individu, tawuran antar sekolah, hingga kini anak muda yang kerap menyerang pengendara di jalan tanpa alasan.

Kasus klitih sebagian besar terjadi pada malam hari. Fenomena sosial ini kerap dihubunglan dengan anak muda yang ingin mencari jati diri dan pengakuan di lingkungan pertemanan.

Sekelompok anak remaja alias ABG juga membuktikan jati diri dengan menunjukkan senjata yang dimiliki bahkan sudah berapa orang yang menjadi korban dari aksi kekerasan yang dilakukan.

Baca Juga: PERSIB dan Gian Zola, Kali Ini Terpaksa Harus Berpisah

Ada beberapa kasus tersangka mengambil barang milik korban. Namun beberapa lainnya melakukan kekerasan kepada pengendara lain tanpa merampok barang apapun, bahkan ada yang tewas atas aksi tersebut.***(Inayah Bastin Al Hakim / Berita DIY)

Editor: Nawaf

Sumber: Berita DIY

Tags

Terkini

Terpopuler