Ini 4 Alasan Mengapa Anak Masuk SD Minimal Enam Tahun bahkan Tujuh Tahun

- 16 Juni 2022, 15:46 WIB
Ilustrasi kumpulan puisi perpisahan anak SD penuh haru dan hormat pada guru.
Ilustrasi kumpulan puisi perpisahan anak SD penuh haru dan hormat pada guru. /Pixabay.com/

LINGKAR MADURA - Tahun ajaran baru sebentar lagi. Ini 4 alasan mengapa anak masuk SD minimal enam tahun bahkan tujuh tahun.

Tahun ajaran baru tak lama lagi akan datang. Saatnya para orang tua menyekolahkan anaknya, termasuk ke Sekolah Dasar atau ke Madrasah ibtidaiyah.

Namun demikian jangan sampai orang tua memasukan anaknya ke Sekolah Dasar saat usianya belum waktunya.

Baca Juga: Ramalan Zodiak Cinta Scorpio Besok 17 Juni 2022: Bersenang-senanglah dengan Pasangan Anda Hari Ini!

Termasuk karena alasan orang tua merasa anaknya sudah mamou, karena anaknya sudah bisa calistung. Tapi ternyata tidak hanya calistung saja loh yang harus diperhatikan.

Harus dipahami, anak usia 4-6 tahun masih dalam tahap perkembangan sensori dan motorik di mama membutuhkan banyak bergerak untuk stimulasi perkembangannya. Sedangkan anak usia SD diharapkan sudah bisa duduk lama dan dalam ruangan yang terbatas. Ini berbeda dengan di Taman Kanak-Kanak atau PAUD.

Lalu apa yang terjadi kalau anak masuk SD dipaksakan lebih cepat?

Pertama, anak yang harusnya masih bermain dan bergerak terpaksa harus duduk diam dalam jangka waktu lama.

Baca Juga: Tiket Persib Bandung Vs Persebaya Sudah Tersedia, Begini Cara Belinya, Lengkap Dengan Harga

Karena fondasi awalnya belum kuat, tapi sudah dipaksakan untuk naik ke step berikutnya, yang biasanya akan menimbul-kan masalah di kemudian hari.

Kedua, Di usia 6-7 tahun biasanya core muscle anak sudah lebih kuat, jadi bisa tahan lebih lama untuk duduk lebih lama.

Motorik halusnya pun sudah lebih baik, sudah bisa pegang pensil sendiri tanpa ada bantuan.

Konsentrasi anak pun sudah semakin baik. Apabila ia mendengarkan sesuatu, dia sudah bisa memilah mana suara utama yang ia harus dengar dan mana suara latar yang harus ia abaikan.

Baca Juga: Waktu Tunggu Keberangkatan Haji Bisa Sampai 90 Tahun, Begini Penjelasan Kemenag

Ketiga, di usia 6-7 tahun, menurut teori perkembangan, anak sudah mulai bisa berpikir secara kongkrit. Sudah bisa paham instruksi dan mengerjakan soal yang diberi.

Di usia ini, penting sekali bagi anak untuk merasa mampu melakukan sesuatu.

Apabila ia merasa tidak mampu atau banyak menerima bantuan dari orang sekitarnya, anak bisa jadi merasa dirinya tidak kompeten.

Keempat, di usia 6-7 tahun, emosi dan kemandirian anak juga sudah mulai matang. Sudah berani ke kamar mandi sendiri, sudah bisa makan sendiri, tidak perlu ditemani orang tua untuk masuk ke kelas.

Memang perkembangan setiap anak beda. Bagaimana sekolah menangani anak juga berbeda-beda.

Baca Juga: Dani Alves akan Hengkang dari Barcelona, Siapa Gantinya?

Ayo, kita mulai mencoba untuk mengenali kebutuhan anak dulu baru mengambil keputusan. Semua itu demi masa depan anak yang masih panjang.***

Editor: Nawaf

Sumber: Instagram @polaasuh.id


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah