Presiden Jokowi Soroti Kakunya Sistem Pembelajaran di Lembaga Pendidikan Tinggi

30 Juli 2021, 06:00 WIB
Presiden Joko Widodo meminta lembaga pendidikan tinggi di Indonesia agar sistem pembelajaran kepada mahasiswa tidak kaku dan harus disesuaikan dengan zamannya /Tangkapan Layar Youtube Setkab RI

LINGKAR MADURA – Presiden RI, Joko Widodo (Jokowi) menyoroti sistem pembelajaran di lembaga pendidikan tinggi atau kampus yang masih kaku dengan membatasi mahasiswa mengembangkan talentanya.

Padahal, Presiden menyampaikan setiap mahasiswa mempunyai masing-masing talenta yang seharusnya digali, difasilitasi, dan dikembangkan oleh lembaga pendidikan tinggi terkait.

Jokowi menyebutkan mahasiswa di jurusan yang sama tidak berarti harus belajar tentang hal yang sepenuhnya sama. Begitu halnya mahasiswa di jurusan yang sama juga tidak berarti nantinya harus berprofesi yang sama.

Baca Juga: Presiden Jokowi Dorong Lembaga Pendidikan Tinggi Berinovasi Bantu Tangani Pandemi Covid-19

Hal itulah yang menurutnya merupakan esensi sebenarnya dari program Kampus Merdeka dan Merdeka Belajar yang tengah digencarkan pemerintah saat ini.

”Jangan memagari disiplin ilmu terlalu kaku. Apa pun jenis profesi masa depan, semuanya membutuhkan hybrid knowledge dan hybrid skills,” kata Presiden Jokowi dalam keteranganya dikutip Lingkar Madura, Kamis, 29 Juli 2021.

Lebih lanjut, dia menyampaikan rangkaian disrupsi yang disebabkan oleh revolusi industri 4.0 dan pandemi Covid-19 telah menyebabkan banyak pengetahuan dan keterampilan menjadi usang atau tidak relevan lagi.

Baca Juga: Anggota TNI AU Injak Kepala Penyandang Tuli di Papua, Surya Sahetapy: Cermin Pendidikan Indonesia Darurat

Oleh karena itu, Presiden meminta lembaga pendidikan tinggi yang usianya sudah tua agar melakukan peremajaan diri. Mulai dari kurikulum dan sistem pembelajaran hingga manajemen dan perilaku.

Karena, pengetahuan dan keterampilan di masa kini menurut Jokowi bisa jadi sudah tidak dibutuhkan lagi dalam lima tahun atau sepuluh tahun ke depan.

”Jangan sampai pengetahuan dan keterampilan mahasiswa itu justru tidak menyongsong masa depan. Mahasiswa harus disiapkan untuk menguasai pengetahuan dan keterampilan yang relevan untuk zamannya,” tegasnya.

Baca Juga: Lima Mahasiswa UB Malang Buat Body Lotion Penangkal SARS-Cov-2

Di sisi lain, Presiden juga mendorong agar lembaga pendidikan tinggi di Indonesia bisa berkolaborasi dengan para praktisi dan pelaku industri untuk mendidik mahasiswa.

Karena, begitu sebaliknya, para pelaku industri menurut Presiden sangat membutuhkan talenta-talenta dan inovasi teknologi dari lembaga pendidikan tinggi.

”Ajak industri mendidik para mahasiswa sesuai dengan kurikulum industri, bukan dengan kurikulum dosen. Dengan harapan, para mahasiswa ini memperoleh pengalaman berbeda dari pengalamannya di dunia akademis” terangnya.

Baca Juga: Presiden Jokowi Harapkan Lulusan Kampus di Indonesia Memiliki 5 Kompetensi Ideal Ini, Apa Saja?

Terlepas dari itu, Presiden menambahkan pemerintah tentunya akan terus bekerja keras mengembangkan ekosistem kebijakan yang kondusif guna pengembangan cara-cara baru yang lebih produktif dan efisien.

Dengan begitu, Presiden berharap lembaga pendidikan tinggi di Indonesia bisa membangun cara kerja baru dengan lebih progresif.

”Saya harap perguruan tinggi harus lebih progresif dalam membangun cara kerja baru untuk menyiapkan masa depan para mahasiswa kita dan untuk menyiapkan Indonesia mendahului negara-negara lain,” tuturnya.***

Editor: Moh Badar Risqullah

Sumber: Setkab RI

Tags

Terkini

Terpopuler