Tradisi Karapan Sapi asal Madura, Jawa Timur, Jadi Ajang Pertaruhan Bergengsi Bagi Sapi dan Pemiliknya

- 12 Oktober 2021, 07:30 WIB
Budaya balapan sapi atau ‘Karapan Sapi’ asal Madura, Jawa Timur yang menjadi ajang pertaruhan diri si sapi aduan.
Budaya balapan sapi atau ‘Karapan Sapi’ asal Madura, Jawa Timur yang menjadi ajang pertaruhan diri si sapi aduan. /adira.co.id

LINGKAR MADURA – Karapan sapi adalah salah satu budaya yang cukup populer di beberapa daerah di Indonesia.

Karapan sapi menjadi budaya secara turun-temurun dan menjadi ciri khas bagi sebuah daerah yang berada di Jawa Timur.

 Baca Juga: Pemain Muda Madura United Berpeluang Masuk Skuat Timnas Indonesia U-18, Siapakah Dia?

Karapan sapi sendiri adalah perlombaan pacuan sapi yang biasa diselenggarakan dalam sebuah pesta rakyat.

Daerah di Indonesia yang terkenal dengan budaya Karapan Sapi yaitu di Madura yang terletak di Provinsi Jawa Timur.

 Baca Juga: Persiapan Menjelang Laga Kedua BRI Liga 1 2021/2022, Pelatih Madura United: Tim Sudah Mulai Ada Kemajuan

Bagi masyarakat Madura, karapan sapi adalah bentuk simbol prestise yang dapat mengangkat harkat dan martabat masyarakat Madura.

Hal itu dikarenakan sapi yang digunakan untuk pertandingan merupakan sapi-sapi yang berkualitas dan diperlakukan dengan istimewa.

 Baca Juga: Kapten Madura United Optimis Bisa Raih Hasil Baik Saat Melawan PSM Makassar di Laga Kedua BRI Liga 1 2021/2022

Selain dikenal sebagai penghasil garam, di Madura juga terkenal dengan penghasil sapi-sapi pacuan yang berkualitas terbaik.

Para pemilik sapi pacuan memberikan perlakuan khusus dengan melakukan pijatan khusus dan memberi makanan tidak kurang dari 80 butir telur setiap harinya, yang tujuannya adalah agar stamina dan kekuatan sapi terjaga.

 Baca Juga: Jelang Pertandingan Melawan PSM Makassar, Presiden Madura United: Main Dengan Hati, Jangan Mencederai

Bahkan saking istimewanya sapi-sapi tersebut, bahkan yang menghiasi garasi rumah bukan mobil, melainkan sapi-sapi pacuan yang kualitas tinggi.

Sebelum pertandingan karapan sapi dimulai, biasanya diiringi oleh saronen, orkes gamelan khas Madura dan sapi-sapi diarak memasuki dan mengelilingi arena pacuan.

 Baca Juga: Pelatih Madura United Siapkan Strategi Khusus Saat Melawan PSS Sleman di Pertandingan BRI Liga 1

Penampilan dari sapi-sapi yang akan dibawa sebelum ke pertandingan itu sangat unik dengan memamerkan pakaian (ambhin) dan aksesori yang beraneka warna.

Ketika memasuki pertandingan, pakaian dan aksesori akan dilepas kecuali hiasan kepala (obet) yang berfungsi memberikan rasa percaya diri dan keperkasaan sapi-sapi pacuan.

 Baca Juga: 13 Motif Batik Terpopuler di Indonesia, Batik Madura Jadi Salah Satunya

Saat perlombaan dimulai, sepasang sapi yang mengenakan kaleles, sarana pelengkap untuk dinaiki joki karapan sapi akan melaju dengan kencang untuk melawan pasangan sapi lainnya.

Kaleles yang terpasang di badan sapi beberapa kali akan melayang ke udara sementara si joki akan berusaha mengendalikan dan menunjukan kelihaiannya.

Baca Juga: Angkat Tradisi Masyarakat Madura, Mahasiswa ISI Surakarta Asal Sumenep Garap Film Berjudul Basiyat

Dalam perayaan karapan sapi ini, pemilik sapi yang berhasil memenangkan pertandingan, biasanya akan mendapat penghargaan berupa uang Rp 75 juta per ekornya. Bahkan, pertandingan karapan sapi ada yang memperebutkan Piala Presiden.***

Editor: Machallafri Iskandar


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x