”Penguatan budaya strategis ini yaitu TNI yang manunggal atau bersatu padu dengan rakyat, dengan sistem pertahanan keamanan rakyat semesta yang defensif aktif dengan pertahanan berlapis, dan memanfaatkan lompatan teknologi militer serta investasi pertahanan yang terencana,” ungkapnya.
Meski demikian, dia menyebutkan modernisasi pertahanan tersebut juga harus disertai dengan terobosan pengelolaan ekonomi dan investasi pertahanan.
Untuk itu, Kepala Negara meminta Indonesia harus bergeser dari kebijakan belanja pertahanan menjadi kebijakan investasi pertahanan yang berpikir jangka panjang, dirancang sistematis, serta dijalankan secara konsisten dan berkelanjutan.
Baca Juga: MEF 2021, Presiden Jokowi Ungkap Komitmen Indonesia Hadapi Situasi Darurat Energi dan Iklim
Presiden juga memerintahkan kepada TNI agar terus melakukan adopsi dan inovasi teknologi mutakhir di Indonesia dan bergerak aktif dalam konsorsium industri pertahanan global.
”Pegang teguh semangat kemandirian, dan penguatan industri pertahanan dalam negeri untuk mewujudkan kekuatan pertahanan Indonesia yang lebih mumpuni,” tuturnya.***