Presiden Jokowi Minta TNI Sigap Hadapi Ancaman Pelanggaran Kedaulatan Hingga Terorisme

- 5 Oktober 2021, 15:48 WIB
Presiden Jokowi meminta kesigapan TNI untuk lebih diaktifkan dalam menghadapai berbagai spektrum ancaman yang semakin luas.
Presiden Jokowi meminta kesigapan TNI untuk lebih diaktifkan dalam menghadapai berbagai spektrum ancaman yang semakin luas. /dok. Sekretariat Kabinet RI

 

LINGKAR MADURA – Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) menekankan Tentara Nasional Indonesia (TNI) selalu sigap dalam menghadapi berbagai spektrum ancaman yang lebih luas.

Kepala Negara menyebutkan ancaman yang lebih luas tersebut seperti pelanggaran kedaulatan, pencurian kekayaan alam di laut, radikalisme, terorisme, ancaman siber, dan ancaman biologi serta bencana alam.

”Saya minta, kesigapan TNI harus selalu diaktifkan dalam menghadapi spektrum ancaman yang semakin luas,” kata Presiden dalam keterangannya saat Upacara Peringatan Ke-76 Hari TNI di Halaman Istana Merdeka, Jakarta pada Selasa, 5 Oktober 2021.

Baca Juga: Lantik 700 Perwira TNI-Polri, Jokowi Minta Gesekan Dua Institusi Negara Ini Dihentikan

Dalam menghadapinya, Jokowi mengatakan transformasi pertahanan yang dilakukan TNI harus terus dilanjutkan. Sebab, hal itu menurutnya penting untuk pembentukan kapabilitas pertahanan modern yang relevan dengan teknologi militer terkini.

Dengan begitu, dia berharap transformasi di TNI tersebut dapat menjadi kekuatan pertahanan Indonesia yang mampu berperan di lingkungan strategis regional maupun global.

Selain itu, lanjut Presiden, penguatan budaya strategis prajurit dan perwira TNI juga penting dan harus tetap menjadi pondasi utama dalam transformasi pertahanan tersebut.

Baca Juga: Buka PON XX Papua 2020, Jokowi: Kemajuan Papua akan Berjalan Cepat

”Penguatan budaya strategis ini yaitu TNI yang manunggal atau bersatu padu dengan rakyat, dengan sistem pertahanan keamanan rakyat semesta yang defensif aktif dengan pertahanan berlapis, dan memanfaatkan lompatan teknologi militer serta investasi pertahanan yang terencana,” ungkapnya.

Meski demikian, dia menyebutkan modernisasi pertahanan tersebut juga harus disertai dengan terobosan pengelolaan ekonomi dan investasi pertahanan.

Untuk itu, Kepala Negara meminta Indonesia harus bergeser dari kebijakan belanja pertahanan menjadi kebijakan investasi pertahanan yang berpikir jangka panjang, dirancang sistematis, serta dijalankan secara konsisten dan berkelanjutan.

Baca Juga: MEF 2021, Presiden Jokowi Ungkap Komitmen Indonesia Hadapi Situasi Darurat Energi dan Iklim

Presiden juga memerintahkan kepada TNI agar terus melakukan adopsi dan inovasi teknologi mutakhir di Indonesia dan bergerak aktif dalam konsorsium industri pertahanan global.

”Pegang teguh semangat kemandirian, dan penguatan industri pertahanan dalam negeri untuk mewujudkan kekuatan pertahanan Indonesia yang lebih mumpuni,” tuturnya.***

Editor: Moh Badar Risqullah

Sumber: Sekretariat Kabinet RI


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah