LINGKAR MADURA – Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Said Aqil Siradj meminta masyarakat untuk tidak lengah dan tetap waspada terhadap ancaman sosial politik berupa terorisme di tengah pandemi COVID-19.
Dia menyebutkan jaringan terorisme di Indonesia terbukti masih aktif dan hidup dengan memanfaatkan layanan internet dan media sosial (medsos) selama pandemi COVID-19 ini.
Berdasarkan laporan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), dia menyebutkan jaringan terorisme aktif melakukan rekrutmen hingga fundraising berkedok galang dana untuk kemanusiaan.
Baca Juga: Cek Fakta: Beredar Foto Said Aqil Siradj Disebut Anak PKI, Benarkah? Ini Penjelasannya
Bahkan, kata Said Aqil Siradj, mereka menyalahgunakan kotak-kotak amal yang disebar ke beberapa titik untuk galang dana serta merekrut kaum muda agar bergabung di jaringan terorisme.
”Kita tidak boleh lengah terhadap ancaman terorisme. Mereka masih hidup dan aktif merekrut dan fundraising berkedok galang dana untuk kemanusiaan,” ujarnya saat Musyawarah Nasional (Munas) Alim Ulama dan Konferensi Besar (Konbes) NU yang diikuti secara virtual pada Sabtu, 25 September 2021.
Meski demikian, Said Aqil Siroj mengapresiasi kinerja aparat penegak hukum yang telah melumpuhkan jaringan-jaringan terorisme di Indonesia seperti JI (Jemaah Islamiyah) dan JAD (Jamaah Ansharut Daulah).
Baca Juga: Per 22 Juni 2021, Pemerintah Telah Blokir 21.330 Konten Radikalisme dan Terorisme
Seperti diketahui, dia menyebutkan aparat penegak hukum melalui Densus 88 telah menangkap pentolan JI Abu Rusydan dan menembak mati Pimpinan Mujahidin Indonesia Timur (MIT) Poso Ali Kalora beberapa waktu lalu.