Vaksinasi Gotong Royong Berbayar Tuai Pro-Kontra, Muhadjir Tegaskan Pemerintah Tidak Ada Niat Jualan

- 16 Juli 2021, 21:33 WIB
Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Muhadjir Effendy
Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Muhadjir Effendy /dok. Kemenko PMK

LINGKAR MADURA – Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Muhadjir Effendy ikut buka suara usai inisiasi PT Kimia Farma Tbk untuk melaksanakan vaksinasi gotong royong berbayar kepada individu menuai pro-kontra dari sejumlah kalangan masyarakat.

Dia menyampaikan pemerintah sama sekali tidak memiliki tujuan komersialisasi dalam pelaksanaan vaksinasi gotong royong berbayar tersebut.

Dia menegaskan vaksinasi gotong royong berbayar itu semata-mata untuk membantu percepatan pembentukan herd immunity atau kekebalan kelompok di tengah pandemi Covid-19.

Baca Juga: Tolak Vaksinasi Gotong Royong Berbayar, Koalisi Warga: Tidak Etis Membisniskan Vaksin Covid-19 Saat Pandemi

Baca Juga: Tiongkok Beri Bantuan Medis dan Vaksin Covid-19 Senilai USD 7,8 Juta, Luhut: Terima Kasih

”Ini harus betul-betul dipahami. Tidak ada niat pemerintah lari dari tanggung jawab, cuci tangan, juga tidak ada niat komersial apalagi jualan,” ujar Muhadjir dalam keterangannya dikutip Lingkar Madura, Sabtu, 17 Juli 2021.

Dia menjelaskan sebagaimana syarat untuk mencapai kekebalan kelompok yaitu perlu 70% minimum penduduk Indonesia atau sekitar 187 juta jiwa sudah tervaksin.

Namun, kata Muhadjir, fakta di lapangan berdasarkan laporan data Menteri Kesehatan (Menkes) Budi G Sadikin bahwa saat ini baru sekitar 50 juta dari 130 juta vaksin yang tersedia sudah disuntikkan.

Baca Juga: Menkes Buka Suara Usai Vaksinasi Gotong Royong Berbayar Menuai Polemik di Masyarakat

Halaman:

Editor: Moh Badar Risqullah

Sumber: Kemenko PMK


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah