LINGKAR MADURA- Beberapa hari terakhir, beberapa wilayah di Pulau Jawa sedang diselimuti hawa dingin tidak seperti biasanya khususnya di Malam Hari.
Perubahan hawa dingin yang signifikan ini berkaitan dengan fenomena alamiah pergeseran ke puncak musim kemarau yang biasanya terjadi pada kisaran bulan Juli hingga September.
Deputi Bidang Klimatologi, Badan Meteorologi dan Klimatologi (BMKG) Herizal menyebutkan, suhu udara yang lebih dingin di malam hari di beberawa wilayah Pulau Jawa diakibatkan pergerakan udara dengan suhu dingin dan kering dari Australia.
Baca Juga: Kabar Gembira! Obat Covid Akan Segera Tersedia di Apotek Terdekat, Jangan Asal Beli! Ini Syaratnya
Tekanan udara yang cukup tinggi dari Australia menuju Indonesia yang lebih dikenal dengan Moonson Dingin Australia ini bertiup ke Indonesia melalui perairan Samudera Hindia.
Permukaan laut yang juga relatif dingin di Samudera Hindia menyebabkan wilayah disekitaran Selatan Khatulistiwa menjadi lebih dingin. Terutama wilayah Jawa, Bali dan Nusa Tenggara.
"Angin moonson Australia yang bertiup menuju Indonesia melewati perairan Samudera Hindia yang memiliki suhu permukaan laut juga relatif lebih dingin, sehingga menyebabkan suhu di beberapa wilayah di Indonesia terutama bagian Selatan Khatulistiwa (Jawa, Bali dan Nusa Tenggara) terasa juga lebih dingin," jelas Herizal.
Baca Juga: Menakjubkan! WHO Nobatkan Kota Madinah Sebagai Kota Sehat, Ternyata Ini Keistimewaannya
Selain itu ada bebera faktor yang menyebabkan suhu lebih dingin di malam hari yakni: