Presiden Jokowi Sebut Pandemi Covid-19 Seperti Api dan Kawah Candradimuka, Ini Maksudnya

16 Agustus 2021, 12:39 WIB
Presiden Jokowi menyampaikan krisis, resesi, dan pandemi Covid-19 seperti api dan kawah candradimuka. Banyak hal yang bisa dipelajari untuk mawas diri. /dok. Setkab RI

LINGKAR MADURA – Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan krisis, resesi, dan pandemi Covid-19 seperti api dan kawah candradimuka. Banyak hal yang menurutnya bisa dipelajari untuk mawas diri menghadapi tantangan masa depan.

Hal itu disampaikan Kepala Negara saat pidato kenegaraan pada Sidang Tahunan MPR RI serta Sidang Bersama DPR RI dan DPD RI Tahun 2021 di Ruang Rapat Paripurna, Gedung Nusantara, Senayan, Jakarta pada Senin, 16 Agustus 2021.

”Api memang membakar, tetapi juga sekaligus menerangi. Kalau terkendali, dia menginspirasi dan memotivasi. Dia menyakitkan, tetapi sekaligus juga bisa menguatkan,” kata Presiden dikutip Lingkar Madura dalam pidato kenegaraannya.

Baca Juga: Berbaju Adat Suku Baduy, Presiden Jokowi Sampaikan Pidato Kenegaraan 2021

Baca Juga: Presiden Jokowi Soroti Kakunya Sistem Pembelajaran di Lembaga Pendidikan Tinggi

”Kita ingin pandemi ini menerangi kita untuk mawas diri, memperbaiki diri, dan menguatkan diri, dalam menghadapi tantangan masa depan,” ungkapnya.

Lebih lanjut, Presiden menyampaikan pandemi Covid-19 seperti kawah candradimuka yang menguji, mengajarkan, dan sekaligus mengasah.

Jokowi juga mengatakan pandemi memberikan beban yang berat kepada kita, beban yang penuh dengan risiko-risiko, dan memaksa kita untuk menghadapi dan mengelolanya.

Baca Juga: Presiden Jokowi Dorong Lembaga Pendidikan Tinggi Berinovasi Bantu Tangani Pandemi Covid-19

Baca Juga: Tahun Baru Islam, Presiden: Momentum Memperkuat Ikhtiar untuk Hijrah dari Pandemi Covid-19

”Semua pilar kehidupan kita diuji, semua pilar kekuatan kita diasah (dengan adanya pandemi Covid-19). Ketabahan, kesabaran, ketahanan, kebersamaan, kepandaian, dan kecepatan kita, semuanya diuji dan sekaligus diasah,” terangnya.

Ujian dan asahan ini, lanjut Presiden Jokowi, merupakan dua sisi mata uang yang tidak terpisahkan. Bukan hanya beban yang diberikan, tetapi kesempatan untuk memperbaiki diri juga diajarkan.

”Tatkala ujian itu terasa semakin berat, asahannya juga semakin meningkat. Itulah proses menjadi bangsa yang tahan banting, yang kokoh, dan yang mampu memenangkan gelombang pertandingan,” tuturnya.***

Editor: Moh Badar Risqullah

Sumber: Sekretariat Kabinet RI

Tags

Terkini

Terpopuler