LINGKAR MADURA – Presiden RI, Joko Widodo (Jokowi) menyoroti sistem pembelajaran di lembaga pendidikan tinggi atau kampus yang masih kaku dengan membatasi mahasiswa mengembangkan talentanya.
Padahal, Presiden menyampaikan setiap mahasiswa mempunyai masing-masing talenta yang seharusnya digali, difasilitasi, dan dikembangkan oleh lembaga pendidikan tinggi terkait.
Jokowi menyebutkan mahasiswa di jurusan yang sama tidak berarti harus belajar tentang hal yang sepenuhnya sama. Begitu halnya mahasiswa di jurusan yang sama juga tidak berarti nantinya harus berprofesi yang sama.
Baca Juga: Presiden Jokowi Dorong Lembaga Pendidikan Tinggi Berinovasi Bantu Tangani Pandemi Covid-19
Hal itulah yang menurutnya merupakan esensi sebenarnya dari program Kampus Merdeka dan Merdeka Belajar yang tengah digencarkan pemerintah saat ini.
”Jangan memagari disiplin ilmu terlalu kaku. Apa pun jenis profesi masa depan, semuanya membutuhkan hybrid knowledge dan hybrid skills,” kata Presiden Jokowi dalam keteranganya dikutip Lingkar Madura, Kamis, 29 Juli 2021.
Lebih lanjut, dia menyampaikan rangkaian disrupsi yang disebabkan oleh revolusi industri 4.0 dan pandemi Covid-19 telah menyebabkan banyak pengetahuan dan keterampilan menjadi usang atau tidak relevan lagi.
Oleh karena itu, Presiden meminta lembaga pendidikan tinggi yang usianya sudah tua agar melakukan peremajaan diri. Mulai dari kurikulum dan sistem pembelajaran hingga manajemen dan perilaku.