Sebelum masuk ke pembahasan inti, Bongkeng memberikan tips dan trick menguragi rasa lelah ketika mendaki gunung, yaitu salah satunya adalah berjalan dengan perlahan dan santai.
Setelah itu masuk ke pembahasan seputar persiapan apa saja yang harus dipersiapkan oleh Jurnalis ketika harus meliput ke daerah yang terkena bencana alam, simak selengkapnya berikut ini:
Pertama-tama Galih menyampaikan harus ada kesadaran terlebih dahulu ketika berkegiatan di alam bebas atau liputan di alam bebas.
"Kita harus sadar dulu berkegiatan di alam bebas atau liputan di alam bebas mengandung bahaya. Sumber bahaya berasal dari alam yang disebut objektif danger. Selanjutnya bahaya yang berasal dari diri sendiri, subjektif danger," ucap Galih.
Baca Juga: Resep Cromboloni Viral Anti Gagal, Simak Cara Membuat Lengkap Dengan Toping
Lebih lanjut, kita juga harus mengenal diri kita sendiri sebelum mulai terjun ke lokasi bencana agar tidak tumbang, sebab alam mengandung bahaya.
“Alam itu mangandung bahaya, manusia mengundang bahaya,” kata Galih.
Untuk itu, Galih menyampaikan agar para jurnalis menyiapkan sejumlah hal sebelum terjun ke lokasi bencana atau alam yang ekstrem.
Salah satu hal yang perlu dipersiapkan yaitu adalah tas siaga bencana dari Eiger edisi 1989 yang berisikan tumbler, jaket anti air atau raincoat, cemilan, dan peralatan mandi.
Tidak hanya itu, hal penting yang perlu dibawa juga adalah obat-obatan pribadi demi menjaga kesehatan.