Survei: 49% Pengguna Aplikasi Kencan Online di Asia Pasifik Jadikan Vaksin Syarat Wajib Bertemu

- 11 Juli 2021, 08:00 WIB
Riset Kaspersky menyebutkan 49 persen responden atau satu dari dua orang di Asia Pasifik memberikan syarat wajib vaksin kepada teman kencannya yang meminta untuk bertemu tatap muka atau kopi darat.
Riset Kaspersky menyebutkan 49 persen responden atau satu dari dua orang di Asia Pasifik memberikan syarat wajib vaksin kepada teman kencannya yang meminta untuk bertemu tatap muka atau kopi darat. /Moh Badar Risqullah/Lingkar Madura

LINGKAR MADURA – Kebutuhan akan vaksin ternyata tidak hanya dibutuhkan oleh seseorang untuk kesehatannya atau kepentingan surat keterangan perjalanan selama pandemi Covid-19.

Akan tetapi, berdasarkan hasil survei Kaspersky kepada pengguna aplikasi kencan online ternyata juga memberikan syarat wajib vaksin kepada teman kencan yang meminta untuk bertemu tatap muka atau kopi darat.

Berdasarkan hasil survey Kaspersky itu, disebutkan bahwa sebanyak 49 persen responden atau satu dari dua orang di Asia Pasifik hanya mau bertemu tatap muka dengan teman kencannya yang sudah divaksin dan dibuktikan dengan adanya sertifikat vaksin.

Baca Juga: Perjalanan Internasional Diperketat, Wajib Tes Ulang RT-PCR dan Memiliki Sertifikat Vaksin Covid-19

Hasil survei tersebut cukup tinggi dibandingkan dari rata-rata hasil survey secara global yaitu 42 persen. Disebutkan bahwa masyarakat secara global lebih khawatir bertemu secara langsung sudah sejak awal pandemi Covid-19.

Dalam survei itu pula disebutkan bahwa jumlah orang yang memutuskan untuk tidak menemui teman kencan online-nya secara langsung saat pandemi Covid-19 ini meningkat dari awalnya 16 persen menjadi 35 persen.

Peneliti Keamanan Kaspersky, David Jacoby mengatakan tuntutan untuk mengetahui status kesehatan dengan mempertanyakan sertifikat vaksinasi teman kencan online-nya tersebut merupakan dampak dari pandemi Covid-19.

Baca Juga: Pemerintah Datangkan Vaksin Tahap 18 dan 19, Ada Sinovac dan AstraZeneca, Menyusul COVAX-GAVI dan Pfizer

Artinya, pengguna aplikasi kencan online mau bertemu ketika sudah mengetahui kondisi kesehatan teman kencannya. Salah satu caranya dengan melihat apakah sudah divaksin atau belum.

”Bertemu secara langsung dengan kencan online tampaknya menimbulkan kecemasan. Ini merupakan efek samping dari pandemi Covid-19,” ujarnya dilansir Lingkar Madura dari Antara, Minggu, 10 Juli 2021.

Sementara, Birgit Holzel dari lembaga konsultasi hubungan dan pernikahan Munich Liebling + Schatz menilai hal tersebut adalah wajar.

Karena, kata dia, seseorang hanya mau bertemu dengan teman kencannya yang peduli dengan kesehatan dan keselamatannya. Terutama di saat pandemi Covid-19 ini.

Baca Juga: Ketentuan PPKM Darurat Ada Perubahan, Perjalanan di Wilayah Aglomerasi Wajib Memiliki Surat Keterangan

”Karena, mengelola diri secara baik dan serius menjadi indikator penting untuk membangun hubungan yang sukses,” terangnya.

Untuk itu, para pengguna kencan online ini memiliki cara untuk mengatasi kekhawatiran tersebut. Sebagaimana menurut survei, sebanyak 56 persen responden memilih untuk menelepon atau panggilan video terlebih dahulu sebelum setuju untuk bertemu langsung.

Namun, jika seandainya jadi untuk bertemu, dia menyarankan lokasinya di tempat umum dan tidak dekat tempat tinggal saat kencan pertama untuk menghindari kemungkinan diikuti.***

Editor: Moh Badar Risqullah

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah