Journalist Camp PRMN x Eiger: Beberapa Tips Aman untuk Jurnalis Saat Meliput di Lokasi Bencana

6 Desember 2023, 20:14 WIB
Simak informasi beberapa tips aman untuk Jurnalis ketika harus meliput ke lokasi bencana di sini. /Pikiran Rakyat/

LINGKAR MADURA – Baru-baru ini Pikiran Rakyat Media Network (PRMN) bersama dengan Eiger sukses melaksanakan acara Jurnalist Camp Jawa Timur 2023 se Jawa-Bali, di Green Rock Coban Rondo Malang, Jawa Timur.

Acara tersebut berlangsung selama dua hari dari Kamis, 30 November hingga Jumat, 1 Desember 2023.

Acara itu, diikuti oleh mitra di Jawa Timur dan Bali, dengan 27 network dan 27 jurnalis dari beragam media network PRMN Jawa-Bali.                                                                     

Tidak hanya berkemah, para jurnalis juga diberikan tempat dan waktu untuk diskusi bersama Djukardi dan Galih Donikara dengan judul  “How We Reporting Under Extreme Conditions/Disaster Coverage”.

Baca Juga: 5 Tips Safety Riding Agar Berkendara dengan Aman di Jalan Raya Menurut Instruktur Honda Jawa Timur

Galih Donikara sendiri merupakan Manager Service Team Eiger yang lahir di Bandung pada, 19 Agustus 1965.

Dirinya juga salah satu penggiat alam asal bandung yang pernah mendaki gunung tertinggi di dunia yaitu gunung Everest.

Di sisi lain, Djukardi Adriana atau akrab disapa Bongkeng juga merupakan salah satu living lagend di dunia outdoor.

Bongkeng pernah mendaki Gunung Merbabu dalam kurun waktu 4 jam dengan waktu normal kurang lebih harus ditempuh dalam waktu 7 jam.

Baca Juga: NONTON Kage no Jitsuryokusha ni Naritakute S2 Episode 10 Sub Indo Bukan di Otakudesu, Gunakan Link di Sini

Sebelum masuk ke pembahasan inti, Bongkeng memberikan tips dan trick menguragi rasa lelah ketika mendaki gunung, yaitu salah satunya adalah berjalan dengan perlahan dan santai.

Setelah itu masuk ke pembahasan seputar persiapan apa saja yang harus dipersiapkan oleh Jurnalis ketika harus meliput ke daerah yang terkena bencana alam, simak selengkapnya berikut ini:

Pertama-tama Galih menyampaikan harus ada kesadaran terlebih dahulu ketika berkegiatan di alam bebas atau liputan di alam bebas.

"Kita harus sadar dulu berkegiatan di alam bebas atau liputan di alam bebas mengandung bahaya. Sumber bahaya berasal dari alam yang disebut objektif danger. Selanjutnya bahaya yang berasal dari diri sendiri, subjektif danger," ucap Galih.

Baca Juga: Resep Cromboloni Viral Anti Gagal, Simak Cara Membuat Lengkap Dengan Toping

Lebih lanjut, kita juga harus mengenal diri kita sendiri sebelum mulai terjun ke lokasi bencana agar tidak tumbang, sebab alam mengandung bahaya.

“Alam itu mangandung bahaya, manusia mengundang bahaya,” kata Galih.

Untuk itu, Galih menyampaikan agar para jurnalis menyiapkan sejumlah hal sebelum terjun ke lokasi bencana atau alam yang ekstrem.

Salah satu hal yang perlu dipersiapkan yaitu adalah tas siaga bencana dari Eiger edisi 1989 yang berisikan tumbler, jaket anti air atau raincoat, cemilan, dan peralatan mandi.

Tidak hanya itu, hal penting yang perlu dibawa juga adalah obat-obatan pribadi demi menjaga kesehatan.

Baca Juga: 5 Tips Safety Riding Agar Berkendara dengan Aman di Jalan Raya Menurut Instruktur Honda Jawa Timur

Lalu, Galih juga menyampaikan bawah sebaiknya jangan menggunakan parfum di alam bebas karena dapat mengundang serangga.

Persiapan selanjutnya adalah terkait dengan pemilihan tenda, karena ada dua jenis tenda yang tahan di musim panas dan musim dingin.

Akan tetapi, jika para jurnalis berada di lokasi peliputan yang ternyata kurang memadai jika didirikan tenda, maka bawalah hammock.***

Editor: Yoga Pratama Widiyanto

Tags

Terkini

Terpopuler