Mereka dihukum bukan karena hari tersebut jelek, namun karena manusia-manusia tersebut yang menciptakan kejelekan.
Sebagai contoh, Jum'at adalah hari mulia. Jika kemudian Allah SWT menurunkan azab pada ahli maksiat di hari tersebut, apakah Jum'at akan berubah menjadi hari sial? tentu tidak.
Buya Yahya tetap berpegang teguh pada pendapatnya, terlepas dari beberapa dalil yang dikemukakan penanya.
Menurutnya, kita tidak boleh suudzon terhadap hari. Cukup perbanyak ibadah maka hari itu akan menjadi baik.
Baca Juga: Bagaimana Cara Mendapatkan Kemuliaan Lailatul Qadar? Begini Kata Buya Yahya
Begitupun sebaliknya, sekalipun itu hari mulia tapi pada waktu tersebut digunakan untuk bermaksiat, maka hari itu nahas bagi orang tersebut.
Jika kemudian ada seorang wali Allah yang mengatakan pada hari itu akan terjadi sesuatu yang buruk, maka bukan berarti hari tersebut nahas.
Hal semacam itu adalah berita akan terjadinya musibah. Ia mendapat ilham atau petunjuk dari Allah bahwasanya akan terjadi musibah pada hari-hari tertentu.
Turunnya musibah juga bukan merupakan suatu kenahasan bagi orang beriman, sebab dengan sabarnya orang beriman dalam menghadapi musibah menandakan akan ditinggikan derajatnya.