Di bulan ini beliau lahir, pada bulan ini beliau meninggalkan kota Makkah dan hijrah ke Kota Madinah, dan di bulan ini pulalah beliau Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam meninggalkan alam dunia yang fana ini.
Sosok agung Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa ala alihi wa sallam, sosok yang Allah Subhanahu wa Ta’ala puji-puji dalam firman-Nya:
وَإِنَّكَ لَعَلَىٰ خُلُقٍ عَظِيمٍ
“Dan sesungguhnya kamu benar-benar berbudi pekerti yang agung.” (QS. Al Qalam: 4)
Beliau adalah seorang utusan Allah Subhanahu wa Ta’ala yang wajib untuk kita cintai, muliakan, dan kita agungkan melebihi cinta kita kepada orang tua, anak-anak, dan semua manusia yang lain. Beliau Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda:
لَا يُؤْمِنُ أَحَدُكُمْ حَتَّى أَكُونَ أَحَبَّ إِلَيْهِ مِنْ وَالِدِهِ وَوَلَدِهِ وَالنَّاسِ أَجْمَعِينَ رواه البخاري
“Tidak sempurna iman salah seorang dari kalian sehingga menjadikan aku lebih ia cintai dari orang tuanya, anaknya, dan seluruh manusia.“ (HR. Bukhari).
Umar bin Khattab radhiyallaahu ‘anhu demi mendengar sabda ini, segera beliau mengungkapkan isi hatinya. Beliau mengatakan:
لأنت أحب إلي من كل شيء إلا من نفسي
”Ya Rasulullah, sungguh engkau lebih aku cintai dari segala sesuatu kecuali terhadap diriku sendiri.”
Kemudian Nabi shallallahu ’alaihi wa sallam berkata:
لا والذي نفسي بيده حتى أكون أحب إليك من نفسك
”Tidak, demi yang jiwaku berada di tangan-Nya (imanmu belum sempurna). Tetapi aku harus lebih engkau cintai daripada dirimu sendiri.”
Kemudian ’Umar berkata:
فإنه الآن والله لأنت أحب إلي من نفسي
”Sekarang, demi Allah. Engkau (Rasulullah) lebih aku cintai daripada diriku sendiri.” Kemudian Nabi shallallahu ’alaihi wa sallam berkata:
الآن يا عمر
”Saat ini pula wahai Umar, (imanmu telah sempurna).” (HR. Bukhari)[1].