Khutbah Jumat Bulan Rajab: Lahirnya NU dan Tegaknya Aswaja

- 4 Februari 2022, 09:33 WIB
Berikut ini khutbah Jumat bulan Rajab tentang lahirnya organisasi NU dan tegaknya Ahlus Sunnah Wal Jamaah (Aswaja)
Berikut ini khutbah Jumat bulan Rajab tentang lahirnya organisasi NU dan tegaknya Ahlus Sunnah Wal Jamaah (Aswaja) /Pixabay.com/VisionPcs

“Perpecahan adalah penyebab kelemahan, kekalahan dan kegagalan di sepanjang zaman. Bahkan pangkal kehancuran dan kemacetan, sumber keruntuhan dan kebinasaan, dan penyebab kehinaan dan kenistaan. Betapa banyak keluarga-keluarga besar semula hidup dalam keadaan makmur, rumah-rumah penuh dengan penghuni, sampai suatu ketika kalajengking perpecahan merayapi mereka, bisanya menjalar meracuni hati mereka dan setan pun melakukan perannya, mereka kocar-kacir tak keruan. Dan rumah-rumah mereka runtuh berantakan.”

Beliau melanjutkan:

Baca Juga: Kode Redeem FF Terbaru 4 Februari 2022: Menangkan Skin Senjata Terbaik Secara Gratis, Jika Beruntung!

“Sahabat Ali karramallahu wajhah berkata dengan fasihnya: ‘Kebenaran dapat menjadi lemah karena perselisihan dan perpecahan, dan kebatilan sebaliknya dapat menjadi kuat dengan persatuan dan kekompakan.’ Pendek kata, siapa yang melihat pada cermin sejarah, membuka lembaran yang tidak sedikit dari ihwal bangsa-bangsa dan pasang surut zaman serta apa saja yang terjadi pada mereka hingga pada saat-saat kepunahannya, akan mengetahui bahwa kekayaan yang pernah menggelimang mereka, kebangggaan yang pernah mereka sandang, dan kemuliaan yang pernah menjadi perhiasan mereka tidak lain adalah karena berkat apa yang secara kukuh mereka pegang, yaitu mereka bersatu dalam cita-cita, seia sekata, searah setujuan dan pikiran-pikiran mereka seiring. Maka inilah faktor paling kuat yang mengangkat martabat dan kedaulatan mereka, dan benteng paling kokoh bagi menjaga kekuatan dan keselamatan ajaran mereka.

Musuh-musuh mereka tak dapat berbuat apa-apa terhadap mereka, malahan menundukkan kepala, menghormati mereka karena wibawa mereka. Dan mereka pun mencapai tujuan-tujuan mereka dengan gemilang.  

Itulah bangsa yang mentarinya dijadikan Allah tak pernah terbenam senantiasa memancar gemilang. Dan musuh-musuh mereka tak dapat mencapai sinarnya.

Wahai ulama dan para pemimpin yang bertaqwa di kalangan Ahlus Sunnah wal Jamaah dan keluarga mazhab imam empat. Anda sekalian telah menimba ilmu-ilmu dari orang-orang sebelum anda, orang-orang sebelum anda menimba dari orang-orang sebelum mereka, dengan jalan sanad yang bersambung sampai kepada anda sekalian, dan anda sekalian selalu meneliti dari siapa anda menimba ilmu agama anda itu.

Baca Juga: Kode Redeem FF Terbaru 4 Februari 2022: Free Fire Bagi-bagi Bunny Egg Loot Box Keren dan Gratis

Maka dengan demikian, anda sekalian adalah penjaga-penjaga ilmu dan pintu gerbang ilmu-ilmu itu. Rumah-rumah tidak dimasuki kecuali dari pintu-pintu. Siapa yang memasukinya tidak melalui pintunya, disebut pencuri.

Sementara itu segolongan orang yang terjun ke dalam lautan fitnah, memilih bid’ah dan bukan sunnah-sunnah Rasul dan kebanyakan orang Mukmin yang benar hanya terpaku. Maka para ahli bid’ah itu seenaknya memutar balikkan kebenaran, memunkarkan makruf dan memakrufkan kemunkaran."

Hadirin Jama’ah Shalat Jum’at rahimakumullah,

Apa yang dinasihatkan Mbah Hasyim di atas sejalan dengan sabda Nabi besar Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam:

عَلَيْكُمْ بِالجَمَاعَةِ وَإِيَّاكُمْ وَالفُرْقَةَ فَإِنَّ الشَّيْطَانَ مَعَ الوَاحِدِ وَهُوَ مِنَ الِاثْنَيْنِ أَبْعَدُ، فَمَنْ أَرَادَ بُحْبُوحَةَ الجَنَّةِ فَلْيَلْزَمُ الجَمَاعَةَ (رَوَاهُ التِّرْمِذِيُّ وَغَيْرُهُ)

Maknanya: “Ikutilah mayoritas umat dan jauhilah perpecahan, karena sesungguhnya setan bersama satu orang dan dari dua orang dia lebih menjauh. Barangsiapa yang menginginkan tempat lapang di surga, maka hendaklah dia mengikuti mayoritas umat” (HR at-Tirmidzi dan lainnya)

Baca Juga: Kode Redeem FF Terbaru 4 Februari 2022: Klaim Atlantic Warrior yang Keren Secara Gratis

Mayoritas umat yang dimaksud oleh hadits di atas adalah orang-orang yang konsisten dalam mengikuti Nabi dan para sahabat dalam pokok-pokok aqidah Islam. Dan dari dulu sampai sekarang, mayoritas umat adalah Ahlussunnah wal Jama’ah, yaitu golongan yang secara aqidah mengikuti mazhab Imam Abul Hasan al-Asy’ari dan Imam Abu Manshur al-Maturidi dan dalam bidang fiqih mengikuti salah satu dari mazhab empat (Hanafi, Maliki, Syafi’i dan Hanbali).

Hadirin rahimakumullah,

Demikian khutbah singkat pada siang hari yang penuh keberkahan ini. Semoga semakin meneguhkan keaswajaan, ke-NU-an dan keindonesiaan kita.

بَارَكَ اللهُ لِي وَلَكُمْ فِي القُرْآنِ الْعَظِيْمِ، وَنَفَعَنِي وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ الْآيَاتِ وَالذِّكْرِالْحَكِيْمِ، وَتَقَبَّلَ مِنِّيْ وَمِنْكُمْ تِلَاوَتَهُ، إِنَّهُ هُوَ السَّمِيْعُ الْعَلِيْمُ

Halaman:

Editor: Erik Okta Nurdiansyah

Sumber: nu.or.id


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah