Sang Istri mengambil uang dari bang Syafiq lalu berbalik sambil menghapus air mata yang mulai mengalir.
Hanya karena ketahuan, sekali istrinya masih punya simpanan uang, Syafiq bertindak keterlaluan.
Nafkah uang dapur dikasihkan seperlunya saja. Tak dilebihkan dari harga belanjaan.
Sang istri terkadang ingin menolak uang yang Syafiq berikan. Tapi kebutuhan mendesak membuatnya terpaksa membuang ego jauh.
Tak jarang si Istri menangis. Sebab Syafiq bukan kekurangan uang, di dompetnya selalu tebal, ada uang berwarna merah dan biru.
Bahkan ada mata uang asing. Tapi tak menjadikan sang istri, memiliki hal yang sama. Atau setidaknya berapa persen untuk istri.
Jika kalian melihat isi istri Bang Syafiq, kalian pasti akan tertawa. Kontras sekali, bagaimana mungkin istri seorang kontraktor bertender proyek miliaran rupiah di dompetnya hanya ada uang berwarna merah selembar. Tidak lebih dari itu.
Sang istri bukannya tak pernah protes, namun Syafiq selalu menyanggahnya.