Network
LINGKAR MADURA - PAUD El-Fath Sumenep terpilih menjadi lokus Standarisasi Satuan Pendidikan Ramah Anak (SRA) tingkat Nasional tahun 2024.
Hal tersebut sebagaimana tertuang dalam surat Deputi Bidang Pemenuhan Hak Anak Kemen PPPA Republik Indonesia dengan nomor: B-20/D.PHA.05/TK.04/04/2024.
PAUD El-Fath menjadi satu-satunya PAUD di Madura yang menjadi lokus standarisasi SRA mewakili Provinsi Jawa Timur.
Hingga saat ini, para tenaga pendidikan di PAUD El-Fath masih terus mempersiapkan semua berkas dan kelengkapan lainnya sebagai instrument penilaian.
Baca Juga: Percepatan Penurunan Stunting, Dinkes PPKB Kabupaten Sumenep Gelar Internalisasi Pengasuhan Balita
Seluruh berkas tersebut, selanjutnya akan diunggah melalui platform yang sudah disediakan oleh Kemen PPPA untuk dilakukan verifikasi.
Pendampingan Oleh Tim Gugus Tugas KLA Tingkat Kabupaten
Pasca terpilih sebagai lokus standarisasi SRA tingkat Nasional, PAUD El-Fath segera mempersiapkan segala bentuk kelengkapan dan dibutuhkan.
Dalam persiapannya, PAUD El-Fath juga didampingi oleh Tim Gugus Tugas Kabupaten Layak Anak tingkat Kabupaten Sumenep.
Baca Juga: Hanya dengan Sumpit! Begini Cara Mudah Agar Tanaman Janda bolong Tidak Merambat ke Atas
Sejak Jumat, 19 April 2024 Tim Gugus Tugas KLA Kabupaten Sumenep unsur Dinas Pendidikan dan Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kabupaten Sumenep mulai melakukan pendampingan kepada PAUD El-Fath.
Dalam kesempatan itu, Direktur PAUD H.I El-Fath, Nurul Hayati menyampaikan bahwa pihaknya langsung melakukan gerak cepat dengan menyasar unsur guru dan karyawan di lingkungan El-Fath.
“Yang pertama kita ke karyawan dan guru lakukan sosialisasi, agar semua pihak bisa membantu dalam mempersiapkan segala macam administrasi yang perlu dilengkapi,” ujarnya.
Baca Juga: 2 Kepala OPD 'Bertukar' Posisi dalam Pelantikan JTP di Kabupaten Sumenep
Dirinya mengaku bahwa PAUD El-Fath sudah banyak melakukan kegiatan bersama dengan lintas sektor.
“Karena setiap kegiatan PAUD El-Fath selaku melibatkan stakeholder baik itu dari pihak pemerintah ataupun pihak swasta, itu pasti”, katanya.
Lebih lanjut Nurul Hayati menjelaskan beberapa kegiatan yang sudah dilakukan bersama para stakeholder.
Misalnya kegiatan yang berkaitan dengan topik api pasti melibatkan BPBD, kegiatan topik Ikan dan Bahari ada intervensi dari Dinas Kalautan dan Perikanan.
Ia berharap dengan semua kegiatan dan inovasi yang dilakukan, PAUD El Fath menjadi contoh bagi lembaga pendidikan lainnya. ***
