Network
Gubernur RMT Ario Soerjo, kata Khofifah, dikenal sebagai sosok pemimpin pemberani dan tegas semasa hidupnya. Keberaniannya terlihat saat sekutu memberi ultimatum kepada rakyat Surabaya untuk menyerah pada 10 November 1945.
Namun, dia mengatakan beliau berani menolak ultimatum itu dan memilih berperang melawan sekutu. Oleh karena itulah, setiap tanggal 10 November lantas diperingati sebagai Hari Pahlawan.
Atas jasanya tersebut, dia mengatakan Gubernur RMT Ario Soerjo telah diangkat menjadi Pahlawan Nasional dan namanya pun diabadikan sebagai nama jalan utama di depan Gedung Negara Grahadi, di Surabaya.
”Jasa beliau ini wajib kita teladani. Begitu juga para pahlawan nasional lainnya. Tentunya kita sesuaikan dengan tantangan zaman yang kita hadapi saat ini,” ujar Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muslimat Nahdlatul Ulama (NU) ini.
Selain itu, dia juga berharap dengan memberikan penghormatan dan mengikuti keteladanan perjuangan dan pengorbanan Gubernur RMT Ario Soerjo, maka bisa diambil referensi dari seluruh dedikasi untuk membangun negeri, terutama Jawa Timur.
Baca Juga: Kunjungi Gedung Isolasi Pasien Covid 19 di Bangkalan, Khofifah: Mohon Doa dan Kerja Sama Semua Pihak
”Melalui ziarah ini, kami semua ingin memberikan penghormatan yang terbaik serta mendoakan kepada seluruh di antara mereka yang sudah berjuang untuk negeri ini, terutama untuk Jawa Timur atas dedikasi yang luar biasa,” ungkapnya.
Setelah melakukan ziarah, Khofifah Indar Parawansa memberikan santunan kepada anak yatim dan bantuan kepada masyarakat sekitar serta juga memberikan bingkisan dan tali asih kepada keluarga atau ahli waris Gubernur RMT Ario Soerjo.
Sebagaimana diketahui, RMT Ario Soerjo merupakan Gubernur Pertama Jawa Timur yang akrab disapa Gubernur Soerjo. Beliau menjabat sebagai Gubernur Jawa Timur pada periode tahun 1945-1948.
