Presiden Jokowi Dorong Lembaga Pendidikan Tinggi Berinovasi Bantu Tangani Pandemi Covid-19

- 28 Juli 2021, 05:31 WIB
Presiden RI, Joko Widodo
Presiden RI, Joko Widodo /Youtube Setkab RI

LINGKAR MADURA – Presiden RI, Joko Widodo (Jokowi) mendorong lembaga pendidikan tinggi mengembangakan langkah-langkah inovatif dengan memanfaatkan ilmu pengetahuan dan teknologi guna memecahkan masalah sosial yang muncul di tengah kondisi pandemi Covid-19.

Presiden menyebutkan langkah-langkah inovatif itu akan bisa menjadi tolak ukur sejauh mana Indonesia mampu menghadapi tekanan di segala bidang imbas pandemi Covid-19, termasuk dunia pendidikan.

Presiden berpandangan lembaga pendidikan tinggi juga harus bekerja untuk kemanusiaan dan kemajuan bangsa, memecahkan masalah-masalah sosial dengan ilmu pengetahuan dan teknologi, dengan inovasi secara berkelanjutan.

Baca Juga: Presiden Jokowi Harapkan Lulusan Kampus di Indonesia Memiliki 5 Kompetensi Ideal Ini, Apa Saja?

”Kita memang harus berjuang membebaskan rakyat Indonesia dari ancaman Covid-19. Tetapi, masih banyak langkah-langkah inovatif yang muncul karena pandemi ini. Kita harus semakin mengembangkannya. Kita teruskan di pascapandemi nanti,” kata Jokowi saat membuka Konferensi Forum Rektor Indonesia (FRI) Tahun 2021 dikutip Lingkar Madura, Selasa, 27 Juli 2021.

Perspektif kewirausahaan, kata Presiden, juga sangat penting agar perguruan tinggi bisa melakukan upaya secara berkelanjutan. Selain memperkokoh karakter kebangsaan berdasarkan Pancasila, mahasiswa menurutnya harus dididik dalam ekosistem tersebut.

Melalui ekosistem itulah, Jokowi berharap lembaga pendidikan dapat mendidik mahasiswa menjadi socio-techno innopreneur, memecahkan masalah sosial dengan memanfaatkan teknologi secara inovatif dan berkewirausahaan.

Baca Juga: Kasus Covid-19 Tinggi, Universitas Brawijaya Malang Putuskan Semester Depan Kuliah Daring

Untuk itu, Presiden menilai lembaga pendidikan tinggi mau tidak mau harus bisa memperkuat posisinya sebagai edutech institutions atau lembaga edukasi teknologi. Salah satunya yaitu pembelajaran yang memanfaatkan teknologi digital.

”Lembaga pendidikan tinggi mau tidak mau harus memperkuat posisinya sebagai edutech institutions. Dan teknologi paling dasar adalah pembelajaran memanfaatkan teknologi digital ini,” ungkapnya. 

Pandemi Covid-19, kata Jokowi, merupakan rangkaian serial disrupsi dan menambah disrupsi yang sebelumnya dipicu revolusi industri 4.0. Perubahan lanskap sosial budaya, ekonomi, politik, mengalami perubahan besar akibat revolusi industri 4.0 tersebut.

Baca Juga: Mengejutkan! Para Peneliti Menemukan Terapi Baru yang Mungkin Efektif Pada Kanker

Kemudian, teknologi cloud computing, internet of things, artificial intelligence, big-data analytics, advanced robotics, hingga virtual reality menurutnya juga telah membawa perubahan di semua bidang.

Meski demikian, Jokowi menyebutkan penguatan lembaga pendidikan tinggi sebagai edutech institutions tersebut bukan berarti hanya digunakan untuk memfasilitasi pengajaran oleh dosen internal kampus kepada mahasiswa.

Lebih jauh dari itu, pembelajaran digital menurut Jokowi juga harus dapat memfasilitasi mahasiswa untuk belajar kepada siapapun, dimanapun, dan tentang apa pun.

Baca Juga: Punya Potensi Besar, Indonesia-Amerika Sepakat Tingkatkan Kerjasama di Tiga Hal Ini, Apa Saja?

Dia mencontohkan seperti pembelajaran mahasiswa yang pengajar atau mentornya diisi langsung oleh para praktisi atau pelaku industri.

”Kurikulum harus memberikan bobot SKS yang jauh lebih besar bagi mahasiswa untuk belajar dari praktisi dan industri. Eksposur mahasiswa dan dosen kepada industri teknologi masa depan harus ditingkatkan,” ungkapnya.

Oleh karena itu, Presiden meminta para mahasiswa harus difasilitasi agar mampu bersaing di pasar kerja yang semakin terbuka dan terglobalisasi, mampu menjadi industriawan yang menciptakan lapangan kerja, mampu meningkatkan status sosial yang membuat dirinya naik kelas, dan menjadikan UMKM Indonesia juga naik kelas bersama-sama.

Baca Juga: Seleksi CASN Diperpanjang, Gubernur Khofifah: Manfaatkan, Banyak Formasi Kosong

Untuk memudahkan institusi kampus mewujudkan hal-hal tersebut, langkah-langkah inovasi baru diatas itulah yang menurut Presiden perlu dan harus diterapkan.

“Menurut saya, tugas itu akan jauh lebih ringan jika kita bersedia melakukannya dengan cara-cara baru. Kampus Merdeka dan Merdeka Belajar adalah salah satu instrumen penting untuk itu,” terangnya.***

Editor: Moh Badar Risqullah

Sumber: Setkab RI


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x