10 Sebutan Populer Indonesia bagi Dunia, Salah Satunya Dikenal Sejak Zaman Kerajaan Majapahit

16 Oktober 2021, 15:08 WIB
10 Sebutan Populer Indonesia bagi Dunia, Salah Satunya Dikenal Sejak Zaman Kerajaan Majapahit /Pixabay/Geoffery iGV

LINGKAR MADURA- Negara Indonesia di mata dunia terkenal dengan keramagan yang dimiliki.

Indonesia memiliki beragam pulau berdasarkan letak geografis, beragam suku dan budaya, beragam kekayaan hewan dan alam dan masih banyak lagi.

Namun ada 10 sebutan yang melekat dan populer untuk menggambarkan Indonesia di mata dunia, bahkan salah satunya sudah ada sejak zaman Majapahit berkuasa.

Baca Juga: Update Harga Emas Terbaru mulai dari Antam hingga UBS Hari ini, Sabtu, 16 Oktober 2021

Dilansir dari kanal YouTube IndobotTV, Rabu, 18 Agustus 2021 pada artikel Ringtimes Banyuwangi berjudul 10 Julukan Indonesia di Mata Dunia, Salah Satunya Negara Seribu Candi , berikut 10 sebutan populer Indonesia bagi dunia:

Zamrud Khatulistiwa

Sebutan ini muncul karena letak geografis Indonesia berada pas diposisi yang dilalui garis khatulistiwa bumi.

Ini berdampak pada iklim Indonesia yang didominasi dengan curah hujan tinggi.

Baca Juga: Teaser K-Drama Snowdrop Jisoo BLACKPINK Tayang, Makin Bikin Penggemar Penasaran

Kekayaan alam dan keanekaragaman hayati yang dimiliki Indonesia tak lain karena letak geografis ini.

Nusantara

Sebutan ini sudah ada sejak kerajaan Majapahit masih berdiri.

Sebutan Nusantara diabadikan dalam sebuah literatur Pulau Jawa yang mewakili sebutan wilayah dari Sumatera sampai ke Papua.

Baca Juga: Ramalan Shio Tikus, Kerbau, Macan, Kelinci, Naga, dan Ular Hari ini, Sabtu, 16 Oktober 2021

The Biggest Muslim Population

Indonesia menjadi salah satu negara di dunia yang memiliki umat muslim terbanyak.

Jumlah penduduk muslim di Indonesia sebesar 85 persen dari total penduduk berjumlah kurang lebih 500 juta jiwa.

Negara Agraris

Indonesia memiliki lahan pertanian cukup luas disetiap pulau yang ada.

Baca Juga: Ramalan Shio Kuda, Kambing, Monyet, Ayam, Anjing, dan Babi Hari ini, Sabtu, 16 Oktober 2021

Sebagian besar penduduknya juga memiliki mata pencaharian dari hasil bertani, berkebun atau bercocok tanam.

Macan Asia yang Tertidur

Pada masanya, Indonesia pernah dikenal sebagai Macan Asia yang memiliki segala kekayaan alam dan budaya.

Namun beberapa waktu belakangan, kejayaan Indonesia seolah belum tampak.

Baca Juga: Prakiraan Cuaca Wilayah Jawa Timur Hari ini, Sabtu, 16 Oktober 2021

Sehingga muncul julukan Macan Asia yang Tertidur.

Negara Seribu Candi

Indonesia memiliki banyak peninggalan sejarah berupa candi-candi yang tersebar diseluruh penjuru negeri.

Salah satunya Candi Borobudur yang dinobatkan sebagai salah satu dari 7 kejaiban dunia.

Baca Juga: Update Harga Kebutuhan Pokok Jumat, 15 Oktober 2021 di Jawa Timur, Bisa jadi Acuan Belanja Hari Ini

Paru-paru dunia

Karena berada di garis khatulistiwa dan memiliki curah hujan tinggi, Indonesia memiliki banyak wilayah perhutanan yang rimbun.

Salah satunya hutan di Pulau Kalimantan yang menjadi hutan paling luas nomor dua setelah Amazonia.

Dengan keberadaan hutan tersebut, suplai oksigen di bumi menjadi terjaga sehingga Indonesia mendapat sebutan paru-paru dunia.

Baca Juga: Teaser K-Drama Snowdrop Jisoo BLACKPINK Tayang, Makin Bikin Penggemar Penasaran

Negara Megabiodiversitas

Indonesia memiliki kekayaan alam berupa flora dan fauna yang diakui oleh para ilmuwan dunia.

Negara maritim

Sebagian besar wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia terdiri dari perairan.

Luasnya bahkan lebih luas dari daratan yang ada dari Indonesia bagian paling Barat hingga paling Timur.

Sebutan negara maritim tentunya sangat cocok bagi Indonesia.

Baca Juga: Lisa BLACKPINK Gagal Ikuti Paris Fashion Week hingga Playlist Lagunya Ditiadakan, BLINK Tuntut Keadilan

Negara Nyiur

Karena luas wilayah di Indonesia kebanyakan berbatasan dengan lautan, Indonesia memiliki garis pantai yang ditumbuhi banyak pohon Nyiur.

Identik dengan wilayah tropisn keberadaan pohon kelapa atau Nyiur ini membuat Indonesia dijuluki sebagai Negara Nyiur.***

 

(Shofia Faridatuz Zahra/Ringtimes Banyuwangi)

Editor: Mega Ayu Maulidina

Sumber: Ringtimes Banyuwangi

Tags

Terkini

Terpopuler