Network
Karena, selama pencapaian cabor bulu tangkis Indonesia dalam Olimpiade dengan raihan total 19 medali dengan rincian 7 emas, 6 perak, dan 6 perunggu, cuma di ganda putri yang belum mempersembahkan medali.
Untuk itu, gebrakan Greysia Polii/Apriyani Rahayu yang berhasil melaju ke final sudah menjadi pencapaian tersendiri. Hal itu akan semakin lengkap dan luar biasa jika keduanya berhasil membawa pulang medali emas Olimpiade Tokyo 2020 untuk Indonesia.
Baca Juga: Raih Medali Perak di Olimpiade Tokyo 2020, Eko Yuli Irawan Torehkan Sejarah
Sementara itu, atas capaian yang diraih Greysia Polii/Apriyani Rahayu, pelatih ganda putri Eng Hian meminta masyarakat Indonesia bisa meredam ekspektasi berlebihan kepada anak-anak latihnya.
Dia berharap kepada masyarakat Indonesia agar membiarkan Greysia Polii/Apriyani Rahayu dapat bermain dengan caranya sendiri di babak final.
”Sebenarnya masalah non teknis saat pemain tidak bisa mengontrol ekspektasi,” ungkap Eng Hian dalam keterangannya dilansir Lingkar Madura dari NOC Indonesia, Minggu, 1 Agustus 2021.
Baca Juga: Windy Cantika Aisah Ungkap Kunci Keberhasilan Raih Medali Perunggu di Olimpiade Tokyo 2020
Lebih lanjut, dia menjelaskan seperti banyaknya atlet unggulan yang tumbang di Olimpiade Tokyo 2020. Dia menilai hal itu karena beban berat yang disematkan kepada pemain.
”Olimpiade ini banyak unggulan tumbang karena bermain berbeda dengan standar karena beban berat. Mohon pemberitaan jangan terlalu berlebihan. Mohon doanya saja,” kata Didi, sapaan karib Eng Hian.
Dia mengakui, Greysia Polii/Apriyani Rahayu tertinggal secara head to head dari Chen Qing Chen/Jia Yi Fan dengan agregat 3-6. Namun, hal itu tidak membuatnya gentar dan akan memberikan hasil yang terbaik untuk Indonesia.
