Bahasa Indonesia Lebih Layak Menjadi Bahasa Kedua ASEAN, Ini Alasannya

- 6 April 2022, 21:39 WIB
Inilah alasan Bahasa Indonesia lebih layak jadi bahasa kedua ASEAN
Inilah alasan Bahasa Indonesia lebih layak jadi bahasa kedua ASEAN /Pixabay/nguyenthuantien/

LINGKAR MADURA - Bahasa Kedua di ASEAN (Association of Southeast Asia Nation) baru-baru ini ramai diperbincangkan mengenai bahasa yang sedang diusulkan.

Bahasa kedua di ASEAN nanti akan berfungsi sebagai bahasa pemersatu resmi antara bangsa-bangsa yang menjadi anggota ASEAN.

Berbagai usulan bahasa kedua di ASEAN berdatangan, namun sampai saat ini usulan yang mendekati diterima untuk disahkan oleh keluarga ASEAN adalah Bahasa Melayu.

ASEAN sendiri terdiri dari 10 negara, yaitu: Indonesia, Malaysia, Thailand, Filipina, Singapura, Brunei Darussalam, Vietnam, Laos, Myanmar, dan Kamboja. 

Organisasi asosiasi antar negara ini sepakat untuk menetapkan bahasa kedua dalam lingkup ASEAN.

Sehubungan dengan bahasa Melayu sebagai bahasa kedua ASEAN, Kemendikbudristek dan Badan Bahasa menolak usulan tersebut.

Baca Juga: 4 Cara Membuat Mudah Latar Belakang dalam Menyusun Skripsi Semester Akhir

Baca Juga: Ibu Wonwoo Meninggal Dunia, Ini Profil Wonwoo SEVENTEEN Visual Line yang Introvert

Bahasa Indonesia dianggap lebih layak menduduki posisi tersebut, dibandingkan dengan Melayu. Hal itu didasarkan pada beberapa alasan yang kuat.

Disadur dari akun media sosial instagram asli Badan Bahasa Kemendikbud, @badanbahasakemendikbud, bukti kelayakan bahasa Indonesia untuk menjadi bahasa kedua dari ASEAN, dibandingkan dengan Bahasa Melayu  adalah sebagai berikut:

Bahasa Indonesia adalah bahasa suatu negara dan bahasa nasional, sedangkan bahasa Melayu adalah bahasa daerah.

Bahasa Indonesia sudah dikembangkan menjadi ilmu dan teknologi, sedangkan bahasa Melayu tidak.

Baca Juga: Isi Postingan Terbaru Marshel Widianto: Diisukan sebagai Komedian Inisial M

Jumlah kosakata bahasa Indonesia lebih banyak dari pada kosakata bahasa Melayu.

Bahasa Indonesia telah disiapkan menjadi bahasa internasional, sesuai dengan amanat UU No. 24 Tahun 2009.

Penutur bahasa Indonesia berjumlah 269.000 jauh lebih banyak dibandingkan penutur bahasa Melayu, baik penutur di dalam negeri maupun penutur di luar negeri.

Terdata saat ini penutur bahasa Indonesia di berbagai belahan dunia: Amerika Serikat dan Eropa (2 Juta), Asia Pasifik dan Afrika (2,4 juta), Asia Tenggara (5,2 juta), dan Indonesia (269 juta)

Bahasa Indonesia telah dipelajari di 47 negara.

Baca Juga: Momen Pertemuan King Faaz dan Arst Hermansyah Saat Pesta Ulang Tahun yang Ramai Diperbincangkan di Medsos

Terdapat 428 lembaga penyelenggara program BIPA (Bahasa Indonesia bagi Penutur Asing), yang diselenggarakan di Amerika, Eropa, Asia Tenggara, Asia Pasifik, dan Afrika

Pemelajar BIPA berjumlah 142.484 orang, yang tersebar di kawasan Amerop, Asia Tenggara, dan Aspasaf.

Bahasa Indonesia diperkaya oleh ratusan bahasa daerah yang tersebar di seluruh tanah air Indonesia.

Tingkat kesalingpahaman (multilingual intelligibility) bahasa Indonesia lebih tinggi dari pada bahasa Melayu.

Dari berbagai alasan tersebut, bahasa Indonesia layak diperjuangkan agar berhasil menduduki sebagai bahasa kedua di tingkat ASEAN.***

Editor: Yoga Pratama Widiyanto


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah