Tidak hanya itu, dia juga mempertanyakan pekerjaan asli Ade Armando apakah seorang dosen atau pembuat gaduh di masyarakat dengan membuat kontroversi.
Haris juga menyesalkan sikap penegak hukum ketika pembuat gaduh terus dilindungi dan tidak ada tindakan. Bahkan, dia menilai Ade Armando seakan-akan terbebas dari hukum.
Baca Juga: Harga Tas Atta Halilinyar Senilai Biaya Naik Haji? Begini Respon Netizen
”Ade Armando kerjanya DOSEN atau mau jadi PEMBUAT GADUH ??? Susah memang kalau PEMBUAT GADUH dilindungi terus dari jeratan hukum, makanya menjadi HOBI mencari SENSASI dalam bermedsos dengan cara yang KONTROVERSI,” tegasnya.
Selain Haris, beberapa netizen juga menilai cuitan Ade Armando tidak pantas karena latar belakangnya sebagai dosen. Seperti disampaikan pemilik akun @bencan*******.
”Seorang terpelajar harus sudah berlaku adil sejak dalam pikiran, apalagi dalam perbuatan,” demikian cuitannya dikutip Lingkar Madura.
Pemilik akun tersebut menambahkan bahwa terlepas dari apapun niatnya, cuitan Ade Armando tersebut tidak menggambarkannya sebagai akademisi.
”Ade Armando, terlepas dari apapun niatnya, ngetweet gini tidak menggambarkan dirinya sebagai akademisi. Seorang akademisi sudah semestinya tau hal-hal yang menyerempet SARA itu bukan komoditas bercandaan atau komoditas cuitan receh. Ade Armando tidak terpelajar,” cuitnya lagi.
”UI sudah seharusnya malu punya tenaga pengajar macam Ade Armando. Oh sorry, bukan tenaga pengajar, tapi buzzer. Ralat,” imbuhnya.