Gerhana Bulan Total 8 November 2022, Simak Rincian Waktu Serta Daftar Wilayah yang Dilintasi

8 November 2022, 08:43 WIB
Ilustrasi, gerhana bulan total akan terjadi 8 November, berikut panduan lengkap tata cara sholat gerhana bulan atau sholat khusuf /Pixabay/ Ponciano/

LINGKAR MADURA – Besok 8 November akan terjadi fenomena Gerhana Bulan total di akhir tahun 2022. Namun, tidak semua wilayah di Indonesia yang akan di lintasi Gerhana tersebut.

Gerhana Bulan adalah sebuah kondisi dimana posisi Bulan terhalangi oleh Bumi dari sinar Matahari.

Fenomena tersebut juga bisa dikatakan sebagai akibat pergerakan dinamis dari letak posisi ketiga benda ruang angkasa yang sejajar.

Hal yang unik dan luarbiasa yang disebut Gerhana Bulan Total terjadi pada saat letak Matahari, Bumi, dan Bulan berada dalam poros yang lurus atau sejajar.

Sehingga menyebabkan umbra atau bayangan Bumi menutupi Bulan untuk mendapat sinar Matahari.

Ketika letak ketiganya sejajar maka Bulan akan memancarkan bentuk warna merah darah yang eksotis saat dilihat mata telanjang.

Banyak orang menyebutnya dengan fenomena Blood Moon, nampak menambah kesan unik tersendiri dari penampakan tahunan itu.

Baca Juga: Sebut Kalimantan Tempat Jin Buang Anak, Edy Mulyadi Divonis 7,5 Bulan Penjara

Dihimpun Sumenep Network dari berbagai sumber, menjelaskan beberapa rincian waktu terjadinya Gerhana Bulan Total dan wilayah mana saja yang akan dilintasi oleh kejadian unik tersebut, berikut daftarnya:

1. Gerhana Bulan (Fase 1) berlangsung pada pukul 15.00 WIB - 16.00 WITA - 17.00 WIT.

 Pada fase ini, Gerhana tidak dapat teramati dari wilayah Indonesia.

2. Gerhana Bulan Sebagian (Fase 2) berlangsung pada pukul 16.08 WIB, 17.08 WITA, 1808 WIT.

 Pada fase ini Gerhana Sebagian hanya dapat diamati di wilayah Papua, Papua Barat, sebagian wilayah Maluku Utara, dan Maluku.

3. Gerhana Bulan Total (Fase U2) berlangsung pada pukul 17.16 WIB, 18.16 WITA, 19.16 WIT.

 Pada fase ini Gerhana Bulan dapat disaksikan serta diamati pada wilayah Papua, Papua Barat, Maluku Utara, Maluku, Sulawesi Utara, Gorontalo, Sulawesi Tengah, Sulawesi Barat, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Selatan, Nusa Tenggara Timur, Nusa Tenggara Barat, Bali, Kalimantan Utara, Kalimantan Timur, Kalimantan Selatan, Kalimantan Tengah sebagian besar, Kalimantan Barat sebagian, dan Jawa Timur sebagian.

4. Gerhana Bulan Total (Fase Puncak) berlansung pada pukul 17.59 WIB, 18.59 WITA, 19.59 WIT.

 Pada fase ini Gerhana Bulan dapat diamati pada hampir seluruh wilayah Indonesia kecuali wilayah Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, dan Bengkulu.

5. Gerhana Bulan Total (Fase Menurun) berlangsung pada pukul 18.42 WIB, 19.42 WITA, 20.42 WIT.

 Pada fase ini Gerhana Bulan dapat dilihat dan diamati di seluruh wilayah Indonesia.

6. Gerhana Bulan Sebagian (Fase U4) berlangsung pada pukul 19.49 WIB, 20.49 WITA, 21.49 WIT.

 Pada fase ini Gerhana Bulan juga dapat diamati di seluruh wlayah Indonesia.

7. Gerhana Bulan Berakhir (Fase Akhir) berlangsung pada pukul 20.57. WIB, 21.57 WITA, 22.57 WIT.

Baca Juga: Ini Penyebab Pendidikan Guru Penggerak Berubah dari 9 Bulan Jadi 6 Bulan

 Pada fase ini Gerhana Bulan mulai menghilang dan bulan mulai menampilkan cahaya dari Matahari yang menerangi, juga dapat di lihat di seluruh wilayah Indonesia.

Perlu diketahui, untuk menyaksikan fenomena Gerhana Bulan Total tersebut dapat dilihat secara langsung oleh mata telanjang.

Berbeda dengan Gerhana Matahari yang tidak boleh dilihat secara langsung melainkan harus menggunakan peralatan khusus untuk mengamatiinya.

Bagi Umat Islam dianjurkan untuk melakukan Shalat Gerhana atau Shalat Khusyuf seperti yang telah dianjurkan oleh Nabi SAW dahulu, dapat dilkaukan secara individu atau berjamaah.

Ditjen Bimas Islam telah menerbitkan seruan kepada para Kepala Kanwil Kemenag agar menginstruksikan Kepala Bidang Urusan Agama Islam/Kepala Bidang Bimas Islam/Pembimbing Syariah, Kepala Kemenag Kabupaten/Kota, dan Kepala KUA untuk bersama para ulama, pimpinan ormas Islam, imam masjid, aparatur pemerintah daerah dan masyarakat untuk melaksanakan Shalat Gerhana Bulan di wilayahnya masing – masing, berikut ulasannya:

Niat Shalat Khusyuf : ‘Usholli sunnatal khusuufi rok'ataini (ma'muuman/imaman) lillahi ta'aalaa.’ Artinya: "Aku niat sholat gerhana bulan dua rakaat sebagai makmum karena Allah”.

Baca Juga: BRI Liga 1: Jadwal Pertandingan Persib di Bulan September, Lawan Klub Sultan Bandung dan Rival Klasik

Tata cara Shalat Gerhana/Khusyuf:

a. Berniat di dalam hati;

b. Takbiratul ihram, yaitu bertakbir sebagaimana shalat biasa;

c. Membaca do’a iftitah dan berta’awudz, kemudian membaca surat Al Fatihah dilanjutkan membaca surat yang panjang (seperti surat Al Baqarah) sambil dijaharkan (dikeraskan suaranya, bukan lirih) sebagaimana terdapat dalam hadits Aisyah: “Nabi Saw. menjaharkan (mengeraskan) bacaannya ketika shalat gerhana.”(HR. Bukhari no. 1065 dan Muslim no. 901);

d. Kemudian ruku’ sambil memanjangkannya;

e. Kemudian bangkit dari ruku’ (i’tidal) sambil mengucapkan “Sami’allahu Liman Hamidah, Rabbana Wa Lakal Hamd”;

f. Setelah i’tidal ini tidak langsung sujud, namun dilanjutkan dengan membaca surat Al Fatihah dan surat yang panjang. Berdiri yang kedua ini lebih singkat dari yang pertama;

g. Kemudian ruku’ kembali (ruku’ kedua) yang panjangnya lebih pendek dari ruku’ sebelumnya;

h. Kemudian bangkit dari ruku’ (i’tidal);

i. Kemudian sujud yang panjangnya sebagaimana ruku’, lalu duduk di antara dua sujud kemudian sujud kembali;

j. Kemudian bangkit dari sujud lalu mengerjakan raka’at kedua sebagaimana raka’at pertama hanya saja bacaan dan gerakan-gerakannya lebih singkat dari sebelumnya;

k. Salam.

Setelah itu imam menyampaikan khutbah kepada para jamaah yang berisi anjuran untuk berdzikir, berdo’a, beristighfar, bersedekah.

Baca Juga: Teks Khutbah Jumat Cocok Untuk Bulan Kemerdekaan, Simak Ulasan Selengkapnya

Demikianlah ulasan terkait Jadwal Shalat, Wilayah, dan Waktu terjadinnya fenomena Gerhaa Bulan Total sebagai kebesaran Tuhan.***

Editor: Machallafri Iskandar

Sumber: Berbagai Sumber

Tags

Terkini

Terpopuler